Karenanya, kopi Rigis akan lebih terasa ketika diolah menjadi espresso maupun sekedar kopi tubruk.
Produk Turunan Kopi Hasil Kreativitas Milenial Rigis Jaya
Melalui kreativitas milenial Rigis Jaya pula, produk turunan kopi diciptakan agar lebih maksimal sekaligus memperhatikan keberlangsungan lingkungan terhadap kemungkinan limbah yang muncul dari produk kopi.
Produk itu seperti; parfum dan pengharum ruangan berbahan kopi, hand sanitizer dengan aroma kopi serta lukisan dari ampas kopi.
Selain itu, ada pula produk ecoprint dalam bentuk kain untuk hijab, pakaian, hingga tote bag. Bahkan untuk produk tote bag, Menparekraf Sandiaga Uno memborong sebanyak 600 buah untuk dijadikan souvenir para pemimpin dunia dalam pertemuan G-20.
Kerennya lagi, produk ecoprint ini dibuat oleh warga difabel yang ada di Rigis Jaya, yang ikut berpartisipasi menciptakan produk ramah lingkungan berbahan kopi sekaligus menciptakan peluang kerja bagi penyandang disabilitas tak hanya untuk warga desa tapi juga desa-desa yang ada di sekitarnya.
Rozikin salah satu konseptor Kampung Kopi Rigis Jaya menilai antusiasme dan kreatifitas warga Rigis Jaya menjadi salah satu penyemangat dan keberhasilan dari eksistensi Kampoeng Kopi hingga saat ini.
"Kami bersama-sama, berdiskusi bagaimana mengimplementasikan desa wisata di Rigis Jaya. Semua memberikan ide tentang bagaimana membangun Rigis Jaya menjadi sebuah desa wisata yang ideal. Dan hasilnya, semua masyarakat menikmati," terang Rozikin.
Istimewanya Tari Nyambai
Untuk melestarikan kebudayaan Lampung, Kampoeng Kopi juga  menyandingkan Tari Nyambai sebagai salah satu tarian paling istimewa di Kabupaten Lampung Barat.
Tari Nyambai awalnya adalah tarian sakral sebagai pengiring prosesi pemberian gelar adat kepada para keturunan Saibatin atau pemimpin kerajaan.