Mohon tunggu...
Sekolah Islam Az Zahra Lampung
Sekolah Islam Az Zahra Lampung Mohon Tunggu... Penulis - Publikasi dan Informasi

Informasi Seputar Sekolah Islam Az Zahra Bandar Lampung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Hutan Mangrove Petengoran, Toni Yunizar Membangun Kebajikan untuk Sesama dan Keberlangsungan Lingkungan

3 Agustus 2022   10:32 Diperbarui: 4 Agustus 2022   08:09 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Petengoran memang diambil dari salah satu spesies tanaman bakau yang lazim dikenal dengan Tengar, dan kemudian mengalami pergeseran penyebutan oleh penduduk setempat menjadi tengor hingga kemudian tempat ini lebih dikenal dengan nama Petengoran.

Ditetapkan sebagai Kawasan Dilindungi

Upaya Toni Yunizar ini mulai terlihat membuahkan hasil tiga tahun setelah atau tahun 2014. Ketika itu tingkat tutupan hutan sudah mulai terlihat, kawasan pesisir yang semula gersang dan tandus serta menjadi sarang nyamuk mulai hijau.

Melihat kegigihan Toni, banyak warga yang bersimpati dan membantunya melakukan rehabilitasi hutan bakau sampai akhirnya kawasan hutan mangrove yang berhasil di reboisasi mencapai 113 hektar.

Dan, pada tahun 2016, pemerintah Desa Gebang menetapkan kawasan hutan mangrove Petengoran sebagai kawasan yang dilindungi yang dikuatkan dengan terbitnya Peraturan Desa (Perdes) Nomor 1 Tahun 2016.

Kian kembalinya fungsi hutan itu, membuat Toni mencari cara agar tanaman-tanaman mangrove tak hanya berfungsi pada kelangsungan ekosistem tapi juga bisa memberi penghasilan.

Melalui berbagai referensi, Toni mencoba mengolah buah dan daun tanaman bakau menjadi sirup, kopi hingga dodol, namun tidak bisa dilanjutkan karena proses pengolahannya harus menggunakan pengawet hingga berbahaya jika dijadikan makanan konsumsi.

Kawasan Pariwisata Hutan Mangrove

Sampai akhirnya, Toni bersama warga menjadikan hutan mangrove Petengoran sebagai kawasan wisata dengan membangun jalur-jalur trekking diantara rimbunnya hutan yang tak hanya difungsikan sebagai jalur pelestarian tapi juga untuk wisatawan menikmati keindahan suasana hutan mangrove.

Selain itu, Toni bersama warga lainnya juga membangun pondok-pondok kuliner yang semuanya dikelola sepenuhnya oleh warga Desa Gebang khususnya kaum perempuan desa setempat agar bisa membantu perekonomian warga desa yang sebagian besar berpenghasilan sebagai nelayan.

Kini, hampir setiap pekan hutan mangrove Petengoran dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah bahkan wisatawan asing. Mereka begitu menikmati keindahan hutan mangrove yang tertata dengan apik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun