3. Komunikasi Non-Verbal:
  Komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata, memiliki peran penting dalam komunikasi terapeutik. Konselor harus menyadari dan mengendalikan komunikasi non-verbal mereka untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan konsisten dengan kata-kata yang diucapkan.
4. Keterampilan Bertanya:
  Konselor perlu memiliki keterampilan bertanya yang baik untuk menggali informasi lebih dalam. Pertanyaan yang tepat dapat membantu klien mengeksplorasi perasaan dan pikiran mereka lebih lanjut, serta mengarahkan mereka menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.
Kesimpulan
Komunikasi terapeutik adalah dasar dari hubungan konseling yang sukses. Dengan memahami dan menerapkan tujuan komunikasi terapeutik, mengembangkan ciri-ciri pribadi terapeutik yang tepat, dan memenuhi syarat-syarat komunikasi terapeutik yang efektif, konselor dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan efektif bagi klien. Hal ini akan membantu klien mencapai perubahan positif dalam hidup mereka, yang pada akhirnya menjadi tujuan utama dari proses konseling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H