Mohon tunggu...
Meyvi Sekeon
Meyvi Sekeon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Validitas dan Reliabilitas

14 Juni 2024   09:37 Diperbarui: 14 Juni 2024   09:56 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Validitas dan Reliabilitas (Dok. pribadi)

PENGERTIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Menilik ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), validitas adalah sifat benar menurut bahan bukti yang ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum; sifat valid; kesahihan. Sedangkan reliabilitas berarti ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran; keterandalan. Jadi secara singkat, validitas dan reliabilitas adalah soal alat ukur dalam penelitian. Validitas menilai seberapa akurat alat ukur tersebut, reliabilitas menilai seberapa konsisten alat ukur tersebut.

A. Pengertian Validitas 

Validitas adalah menilai seberapa akurat metode penelitian dalam proses mengukur apa yang ingin diukur. Penelitian yang memiliki validitas tinggi artinya adalah penelitian yang punya hasil sesuai sifat, karakteristik, dan variasi nyata.

Metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif merupakan metode mempelajari fenomena nyata, artinya validitas data mengacu pada seberapa banyak fenomena yang akan diukur atau seberapa banyak informasi tak terkait yang turut serta pada hasil penelitian.


B. Pengertian Reliabilitas

Reliabilitas menilai konsistensi metode ukur. Jika hasil serupa bisa didapat secara konsisten dengan memakai metode serupa dalam keadaan sama, pengukuran tersebut dikatakan bisa diandalkan.

Artinya, reliabilitas adalah kemampuan mengulang hasil tes untuk menghasilkan hasil serupa. Dalam hal ini ada yang namanya koefisien reliabilitas, yaitu ukuran seberapa baik tes tersebut mengukur pencapaian. Ada banyak metode untuk melakukan uji reliabilitas seperti Cronbach’s Alpha, Korelasi Pearson, Formula Spearman Brown, dan Cohen’s Alpha.

Lalu, sebenarnya apa hubungan validitas dan reliabilitas?

HUBUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Hubungan validitas dan reliabilitas bisa dijabarkan sebagai berikut ini:

“Pengukuran yang andal, tak selalu valid”

Artinya, hasil yang didapat dari pengukuran mungkin bisa direproduksi kembali, tetapi hasilnya belum tentu benar.

“Pengukuran yang valid biasanya bisa diandalkan”

Artinya, jika ada uji yang punya hasil akurat, uji tersebut harus bisa direproduksi ulang. Dalam kata lain, saat suatu ukuran memiliki reliabilitas tes ulang yang baik dan konsisten, peneliti harus bisa lebih yakin bahwa nilai tersebut mewakili apa yang seharusnya. Akan tetapi, lebih dari itu, suatu ukuran bisa sangat andal, tetapi sama sekali tak memiliki validitas.

Contoh validitas dan reliabilitas dalam hal ini adalah misal ada orang yang mengukur kepintaran orang lain dengan panjang pendeknya jari telunjuk, lalu ia mengukur jarinya dibandingkan dengan orang lain.

Alat ukur ini memang punya reliabilitas sangat baik, tetapi tak menunjukkan validitas apapun. Hal ini karena panjang telunjuk seseorang tak berkaitan dengan kepintaran orang tersebut.

Lalu, apa saja perbedaan validitas dan reliabilitas?

PERBEDAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Validitas mengukur sejauh mana hasil bisa mengukur dengan benar apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas mengukur sejauh mana hasil yang sama bisa diulangi jika menggunakan kondisi yang sama.

Validitas juga digunakan untuk memeriksa hasil, seberapa baik dan sesuai dengan teori yang ada dan juga ukuran lain dari konsep serupa. Sedangkan reliabilitas dipakai untuk memeriksa konsistensi hasil sepanjang waktu penelitian, di berbagai tempat dan peneliti, dan di seluruh bagian dari uji itu sendiri.

CONTOH VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Contoh 1

Dokter menggunakan sebuah kuesioner gejala untuk memberi diagnosis pada pasien dengan kondisi medis jangka panjang. Dokter yang lain memakai kuesioner yang sama dan pasien yang sama, tetapi mendapatkan diagnosa berbeda. Hal tersebut artinya kuesioner tersebut mempunyai reliabilitas rendah sebagai tolok ukur kondisi penyakit pasien.

Jika kuesioner tersebut memberi hasil diagnosis yang andal atau sama saat dijawab pada waktu berbeda dan dokter berbeda, maka hal tersebut menunjukkan kuesioner itu punya validitas tinggi sebagai tolok ukur kondisi medis.

Akan tetapi, reliabilitas saja tak cukup untuk memastikan validitas. Meski sebuah tes dapat diandalkan, tes tersebut mungkin tak secara akurat bisa mencerminkan situasi sebenarnya.

Contoh 2

Sebuah sampel cairan diukur suhunya beberapa kali dalam kondisi yang sama. Termometer menunjukkan suhu yang sama setiap dilakukan uji, artinya hasilnya bisa dibilang reliabel.

Jika termometer menampilkan suhu yang berbeda dalam setiap uji, meski kondisi sama untuk memastikan suhu sampel tetap sama, termometer tersebut mungkin tidak berfungsi dengan baik, artinya pengukurannya tidak valid.

Termometer yang digunakan untuk menguji sampel tersebut memberi hasil yang reliabel. Akan tetapi, termometer belum terkalibrasi dengan benar, kemudian hasil yang didapat dua derajat lebih rendah dari nilai sebenarnya. Artinya, pengukuran tersebut tidak valid.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

Kedua uji ini adalah uji yang dilakukan untuk kuesioner penelitian. Dalam uji validitas, kuesioner bisa dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas kuesioner ini dibedakan menjadi 2, validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur jika item yang disusun memakai lebih dari satu faktor dengan faktor satu dengan lainnya memiliki kesamaan.

Dalam uji reliabilitas, suatu kuesioner bisa dibilang handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten dari waktu ke waktu.

Reliabilitas suatu uji merujuk pada derajat stabilitas, daya prediksi, konsistensi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan pengukuran yang bisa menghasilkan data yang reliabel.

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MENGGUNAKAN APK SPSS

Dua uji tersebut dilakukan menggunakan program SPSS di komputer.

Untuk melakukan uji validitas memakai SPSS:

  1. Hitung total skor dari semua variabel yang ada.
  2. Masuk ke menu Analyze, Correlate, lalu Bivariate.
  3. Isi Variables dengan seluruh variabel yang ada.
  4. Tandai Pearson, Two-tailed, dan Flag significant correlations.
  5. Klik OK.

Sedangkan uji reliabilitas dalam SPSS dapat dilakukan dengan cara:

  1. Masuk menu Analyze, lalu ke Scale.
  2. Pilih Reliability Analysis.
  3. Masukkan semua item dan pilih model Alpha
  4. Klik OK.

RUMUS UJI VALIDITAS

Untuk perhitungan uji validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi Pearson. Adapun rumus uji validitas, yaitu:

Rumus Uji Validitas
Rumus Uji Validitas

r= N.Σxy – (Σx) (Σy) / √({N.Σx²-(Σx)²}{N.Σy²-(Σy)²})

Keterangan:

  • rxy: Koefisien korelasi antara skor butir dan skor total

  • N: Jumlah subyek penelitian

  • Σx: Jumlah skor butir

  • Σy: jumlah skor total

  • Σxy: jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total

  • Σx²: Jumlah kuadrat skor butir

  • Σy²: Jumlah kuadrat skor total

Setelah data dihitung dengan menggunakan rumus di atas, bandingkan nilai koefisien validitas dengan nilai koefisien korelasi Pearson atau tabel Pearson (r-tabel). Pada taraf signifikansi, a 0,05 dan n (banyaknya data) yang sesuai dengan kriterianya, yaitu:

  • Instrumen valid, jika r-hitung = r-tabel

  • Instrumen tidak valid, jika r-hitung < r-tabel

Adapun kategori dari validitas instrumen yang mengacu pada pengklasifikasian validitas, yaitu:

  • 0,80 < rxy 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)

  • 0,60 < rxy 0,80 validitas tinggi (baik)

  • 0,40 < rxy 0,60 validitas sedang (cukup)

  • 0,20 < rxy 0,40 validitas rendah (kurang)

  • 0,00 < rxy 0,20 validitas sangat rendah (jelek)

  • rxy 0,00 tidak valid

RUMUS UJI RELIABILITAS

Rumus Uji Reliabilitas
Rumus Uji Reliabilitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun