Mohon tunggu...
Meysi DwiPutri
Meysi DwiPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universita Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Matrilineal Minangkabau Garis Keturunan Perempuan (Bundo Kanduang)

5 Juni 2022   00:15 Diperbarui: 5 Juni 2022   00:34 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah kekerabatan timbul karena adanya keperluan untuk menyatakan kedudukan diri seseorang secara komunikatif dalam suatu keluarga. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, dan nenek.

Dalam adat istiadat, sistem kekerabatan ini digunakan untuk mewariskan kebudayaan keluarga. Misalnya, bahasa daerah yang digunakan oleh orang tua dalam keluarga akan diwariskan kepada anak.

Dengan demikian, sistem kekerabatan dalam struktur sosial masyarakat ini perlu dilestarikan untuk meneruskan adat istiadat ke berbagai generasi.

Matrilineal berasal dari dua kata di dalam bahasa Latin. Kata mater memiliki arti ibu, sedangkan linear berarti garis. Lebih lanjut, sistem kekerabatan matrilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ibu. Berbeda dengan Parental yang mengambil garis keturunan dari ayah dan ibu serta Patrilineal yang mengambil garis keturunan ayah saja.

Dalam sistem kekerabatan matrilineal, hanya akan terhubung dengan ibu, demikian juga kerabat pihak ibu. Hal ini karena garis ibu dipandang lebih penting. Keputusan penting akan banyak diambil oleh ibu. Begitu pula dengan urusan warisan, garis keturunan ibu akan mendapatkan jatah warisan lebih banyak dari pada garis keturunan ayah.

Dengan demikian, sistem kekerabatan dalam struktur sosial masyarakat ini perlu dilestarikan untuk meneruskan adat istiadat ke berbagai generasi.

Suku Minangkabau

Suku Minang adalah contoh paling populer sebagai representasi sistem kekerabatan Matrilineal. Dalam adat istiadat yang mereka jalani, sosok ayah adalah tamu di dalam keluarga. Sebaliknya, peran ibu menjadi sangat dominan karena dia juga harus memimpin keluarga dan mendidik anak-anaknya.

Garis keturunan ibu akan terjalin berdasarkan keturunan anak perempuan. Anak juga akan menghubungkan diri dengan kerabat ibu berdasarkan garis keturunan perempuan secara satu pihak (unilateral).

Dalam masyarakat yang menganut sistem kekerabatan matrilineal, keturunan garis ibu dipandang sangat penting. Dengan begitu, akan terjalin hubungan antarkeluarga di lingkungan masyarakat yang berdasarkan garis keturunan ibu.

Sistem kekerabatan matrilineal juga akan berdampak pada pembagian warisan. Seorang anak perempuan dalam garis keturunan ibu akan mendapatkan warisan lebih banyak dibandingkan anak laki-laki dari garis keturunan ayah.

Matrilineal dalam Minangkabau juga satu satunya sistem garis keturunan diindonesia yang unik dan termasuk katagori rare. Maka dari itu, diharapkan dapat tetap menjunjung tinggi persatuan walaupun terdapat perbedaan dalam sistem garis keturunan yang ada di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun