Menggunakan media sosial juga memungkinkan teknisi gigi untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, menjawab pertanyaan yang sering muncul, dan memberikan edukasi yang lebih mendalam tentang pentingnya menggunakan jasa teknisi gigi yang terlatih. Ini akan membantu meruntuhkan stigma bahwa teknisi gigi hanyalah pekerjaan sampingan atau pekerjaan yang mirip dengan tukang gigi.
Masyarakat masih cenderung melihat profesi teknisi gigi dengan sebelah mata, menganggapnya hanya sebatas pekerjaan teknis tanpa memahami pentingnya pengetahuan medis dan keterampilan yang dibutuhkan. Sebagai mahasiswa teknologi kesehatan gigi, saya merasa perlu untuk lebih aktif dalam memperkenalkan profesi ini kepada publik. Profesi teknisi gigi bukanlah pekerjaan sepele atau sekadar menjadi "tukang gigi." Teknisi gigi adalah profesional yang berperan penting dalam dunia kedokteran gigi, dan sudah saatnya teknisi gigi memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk mengubah citra ini. Melalui cara ini, teknisi gigi bisa mendapatkan pengakuan yang layak dan membuktikan bahwa profesi tersebut jauh lebih dari sekadar pekerjaan praktis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H