Titik adalah titik
Ia lah perhentian dari segala kata yg tereja
Ia lah stasiun dari segala gerbong makna yg letih berkelana
Ia lah bandara dari segala nyawa yang terjerat bahasa
Â
titik memanglah titik
berapa mili tinta yang dibutuhkan untuk hadirnya?
semili
lebih
kurang
tapi darinya
bahasa menemukan jiwanya yang terserak
merangkai dan memanipulasinya menjadi sesuatu:
keutuhan
Â
titik masih titik,
ia selesai
mandiri
utuh
ia menjelma dirinya sendiri yang terpenuhi
Â
titik tetaplah titik,
walau kadang pada senja yang jingga ia menjelma koma
menjelma tanya
menjelma seru
menjelma "jadi"
Â
Tapi, bukankah titik memang masih tetap titik
setelah huruf mengembara pada kata yang tak sejiwa,
akhirnya dia menemukan perhentiannya walau sering menjelma apa
Â
Ya, titik adalah titik
tapi ketika titik kisah kita menjelma koma
aku menjelma apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H