Mohon tunggu...
Mey Liasta Trihastina
Mey Liasta Trihastina Mohon Tunggu... Lainnya - Education

Pendidikan Sains Matematika Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Ilmu: Membangun Filsafat

16 Januari 2025   18:51 Diperbarui: 16 Januari 2025   18:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Teori Kognitif

Teori kognitif, yang banyak dipengaruhi oleh karya Jean Piaget dan dikembangkan lebih lanjut oleh para psikolog kognitif lainnya seperti Jerome Bruner dan Ulric Neisser, menekankan peran penting proses mental dalam memahami bagaimana manusia belajar dan berpikir. Berikut ini adalah analisis aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam teori kognitif berdasarkan Jean Piaget:

1) Aspek Ontologi: Ontologi dalam teori kognitif berfokus pada sifat dan struktur pengetahuan serta realitas proses mental:

  • Realitas kognitif: Pengetahuan dianggap sebagai representasi mental yang dibangun melalui interaksi antara individu dan lingkungan. Realitas mental ini melibatkan struktur kognitif seperti skema, yang berkembang seiring waktu melalui proses asimilasi dan akomodasi.
  • Struktur mental: Pikiran manusia memiliki struktur tertentu yang menentukan cara individu memahami dunia. Struktur ini termasuk skema, operasional, dan representasi mental lainnya yang berkembang melalui tahap-tahap perkembangan kognitif.
  • Perkembangan bertahap: Pengetahuan dan pemahaman dunia berkembang secara bertahap melalui serangkaian tahap perkembangan kognitif, dari tahap sensorimotor pada masa bayi hingga tahap operasional formal pada masa remaja dan dewasa.

2) Aspek Epistemologi: Epistemologi dalam teori kognitif berkaitan dengan bagaimana pengetahuan diperoleh dan diproses oleh individu:

  • Konstruktivisme: Pengetahuan tidak diterima begitu saja dari luar, tetapi dibangun secara aktif oleh individu. Pembelajaran adalah proses konstruktif di mana individu membangun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan informasi yang ada.
  • Proses internal: Penekanan pada proses mental internal seperti persepsi, ingatan, pemikiran, dan pemecahan masalah. Pengetahuan diperoleh melalui proses-proses internal ini, yang melibatkan manipulasi dan transformasi informasi.
  • Tahap perkembangan: Pemahaman dan pengetahuan individu berkembang melalui tahap-tahap tertentu yang ditandai oleh perubahan kualitatif dalam struktur kognitif. Setiap tahap perkembangan kognitif membawa cara berpikir yang lebih kompleks dan abstrak.
  • Interaksi dengan lingkungan: Pengetahuan diperoleh melalui interaksi aktif dengan lingkungan. Asimilasi dan akomodasi adalah proses kunci dalam bagaimana individu menyesuaikan skema mental mereka dengan pengalaman baru.

3) Aspek Aksiologi: Aksiologi dalam teori kognitif berhubungan dengan nilai dan tujuan dari pembelajaran dan proses kognitif:

  • Pengembangan intelektual: Tujuan utama dari pendidikan dan pembelajaran adalah pengembangan intelektual dan kognitif individu. Proses ini dilihat sebagai cara untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam dan kompleks tentang dunia.
  • Nilai proses berpikir: Menghargai proses berpikir yang kritis dan reflektif. Pembelajaran diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis, kreatif, dan pemecahan masalah.
  • Pembelajaran aktif: Mengutamakan pembelajaran aktif di mana individu secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, bukan hanya sebagai penerima pasif informasi. Ini mendorong rasa ingin tahu, eksplorasi, dan penemuan.
  • Pertumbuhan holistik: Menekankan pentingnya perkembangan holistik, yang mencakup perkembangan kognitif, emosional, dan sosial. Pembelajaran diharapkan untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan individu secara keseluruhan.

d. Teori Konstruktivisme

Teori konstruktivisme, yang sangat dipengaruhi oleh karya Jean Piaget dan Lev Vygotsky, menekankan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman mereka. Berikut adalah analisis aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam teori konstruktivisme berdasarkan satu sumber utama, yaitu karya Lev Vygotsky:

1) Aspek Ontologi: Ontologi dalam teori konstruktivisme berfokus pada sifat pengetahuan dan realitas pembelajaran sebagai proses yang dibangun secara aktif oleh individu:

  • Pengetahuan sebagai konstruksi aktif: Pengetahuan bukanlah sesuatu yang pasif diterima, tetapi aktif dibangun oleh individu melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman. Pengetahuan dianggap sebagai konstruksi mental yang berkembang melalui aktivitas dan refleksi.
  • Realitas sosial dan budaya: Pengetahuan dan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya. Menurut Vygotsky, realitas pembelajaran adalah intrinsik sosial dan dikonstruksi melalui interaksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial.
  • Dinamika perkembangan: Pembelajaran adalah proses dinamis yang terjadi sepanjang hidup, di mana individu terus-menerus membangun dan merekonstruksi pemahaman mereka tentang dunia.

2) Aspek Epistemologi: Epistemologi dalam konstruktivisme berkaitan dengan bagaimana pengetahuan diperoleh dan dikembangkan oleh individu:

  • Konstruktivisme sosial: Menurut Vygotsky, pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial. Pembelajaran terjadi dalam konteks interaksi antara individu dan lingkungannya, termasuk guru, teman sebaya, dan budaya.
  • Proses internal dan eksternal: Pengetahuan diperoleh melalui proses internal (kognitif) dan eksternal (sosial). Proses internal mencakup aktivitas mental seperti berpikir dan merefleksikan, sementara proses eksternal mencakup interaksi sosial dan kolaborasi.
  • Zona perkembangan proksimal (ZPD): Pembelajaran terjadi dalam ZPD, yaitu jarak antara apa yang dapat dilakukan individu secara mandiri dan apa yang dapat dicapai dengan bantuan orang lain. Pengetahuan diperoleh melalui scaffolding atau dukungan yang diberikan dalam ZPD.
  • Mediasi oleh alat dan tanda: Pengetahuan dibangun melalui mediasi oleh alat dan tanda, termasuk bahasa, simbol, dan alat budaya lainnya. Mediasi ini memainkan peran penting dalam pengembangan kognitif dan pembelajaran.

3) Aspek Aksiologi: Aksiologi dalam konstruktivisme berhubungan dengan nilai dan tujuan dari pembelajaran dan proses membangun pengetahuan:

  • Pentingnya konteks sosial: Menekankan nilai konteks sosial dalam pembelajaran. Interaksi sosial, kolaborasi, dan dialog dianggap sangat penting untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan kompleks.
  • Pembelajaran bermakna: Pembelajaran harus bermakna dan relevan bagi individu. Ini berarti bahwa pembelajaran harus dikaitkan dengan pengalaman nyata dan konteks kehidupan sehari-hari individu.
  • Pengembangan individu yang holistik: Mendorong perkembangan holistik yang mencakup aspek kognitif, sosial, dan emosional.
  • Empowerment dan otonomi: Menghargai pemberdayaan individu dalam proses pembelajaran. Pembelajar didorong untuk menjadi mandiri, kritis, dan reflektif, serta mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun