Penyakit yang masih marak terjadi yaitu kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler ini tidak menular, namun menjadi penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu di dunia. Berdasarkan data tahun 2012, sejumlah 17,5 juta orang meninggal karena penyakit ini atau sekitar 31% dari seluruh kematian di dunia. Kardiovaskuler merupakan suatu sistem yang memiliki peran paling penting dalam organ tubuh manusia. Ketika kardiovaskuler mengalami gangguan, maka seluruh tubuh juga akan bermasalah. Penyakit kardiovaskuler atau disebut penyakit jantung umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina) atau stroke. Faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu otot jantung, katup atau ritme.
Kardiovaskuler ini dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya yaitu usia, kebiasaan merokok, minum alkohol, aktivitas fisik, obesitas, dan hipertensi.
1. Usia
Semakin bertambahnya usia, maka kerentanan terhadap risiko penyakit kardiovaskuler meningkat, hal ini dikarenakan semakin menurunnya elastisitas pembuluh darah arteri yang dapat menyebabkan hipertensi.
2. Kebiasaan merokok
Tingginya kadar reactive oxygen species (ROS) pada rokok juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.
3. Minum alkohol
Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan kerusakan organ salah satunya yaitu jantung. Konsumsi alkohol akan meningaktkan kadar trigliserida yang dapat menyebabkan penumpukan trigliserida di pembuluh darah yang dapat berlanjut ke penyakit jantung.
4. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang tidak baik, seperti jarang berolahraga dapat menyebabkan risiko terpapar penyakit.
5. Obesitas
Keadaan lemak yang berlebih pada tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi sehingga kondisi ini memungkinkan terjadinya penyakit jantung.
6. Hipertensi
Tekanan darah tinggi termasuk faktor yang utama penyakit jantung. Ketika tekanan darah tinggi tidak dapat terkendali, maka dapat berujung pada penyakit jantung.
Permasalahan kardiovaskuler ini dapat diatasi dengan diawali dari kesadaran diri sendiri, contohnya yaitu menjalani pola hidup sehat dengan cara berolahraga secara teratur dan tepat, mengonsumsi makanan yang bergizi, menghindari kebiasaan merokok dan minuman yang beralkohol, selain itu juga dapat mengelola stress dengan baik. Â
Referensi :
Jamaluddin, 2019. Obesitas Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. I, 505- 506.Â
Jumayanti., dkk. 2020. KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR DI YOGYAKARTA .Jurnal Kesehatan, 13 (1), 1-12.
Yadi, A. 2015. Faktor Gaya Hidup dan Stres yang Berisiko Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Pasien Rawat Jalan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI