Mohon tunggu...
Meylani nfauziyyah
Meylani nfauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lautan Asam, Ekonomi Terancam

5 April 2024   10:52 Diperbarui: 5 April 2024   10:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik keindahannya yang mempesona, lautan saat ini tengah menghadapi ancaman serius karena adanya fenomena pengasaman laut. Peningkatan konsentrasi CO2 atmosferik akibat aktivitas manusia dapat menurunkan pH air laut hingga 0,3 -- 0,5 unit hingga akhir abad ini, kecenderungan inilah yang dikenal sebagai pengasaman laut. Penyebab utama peningkatan keasaman laut adalah aktivitas manusia. (Yaqin dan Kabangnga, 2015). Emisi CO2 yang besar dari penggunaan bahan bakar fosil di berbagai industri dan banyaknya kendaraan bermotor akan naik ke atmosfer. Karbon dioksida dari atmosfer masuk ke laut dan bereaksi dengan air laut membentuk asam karbonat.

Setelah terjadinya Revolusi Industri, konsentrasi CO2 di atmosfer meningkat pesat dari sekitar 280 ppm sebelum industrialisasi menjadi 419,05 ppm per April 2021. Peningkatan karbon dioksida (CO2) yang diserap oleh laut menyebabkan perubahan lingkungan laut seperti pengasaman laut yang terjadi saat ini. Karbon dioksida yang diserap oleh laut akan bereaksi dengan air laut. Reaksi ini menghasilkan asam karbonat (H2CO3) dan meningkatkan keasaman (H+) air laut.

Dampak pengasaman laut

Pengasaman laut memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek, termasuk sektor perikanan dan pariwisata, yang merupakan pilar ekonomi bagi banyak negara.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Balai Riset dan Observasi Laut, Pusat Riset Kelautan, Badan Riset Sumber Daya Manusia, pengasaman laut di Perairan Indonesia yang menggunakan sampel biota, sebanyak 67% hasil penelitian menunjukkan dampak negatif penurunan pH terhadap pertumbuhan biota fitoplankton Halimeda sp. Acropora sp., Perna viridis, Chaetoceros sp., Tetraselmis chui, Cymodocea rotundata, dan Thalassia hemprichii.

Adanya pengasaman laut akan membuat naiknya potensi untuk membatasi kemampuan kalsifikasi dari organisme laut dalam membentuk eksoskeleton dan cangkang. Semakin asam air laut akan  membuat  cangkang  hewan  untuk  lepas.  Hewan  yang  membentuk  struktur kalsium   karbonat   harus   mengeluarkan   energi   ekstra   baik   untuk   memperbaiki cangkang yang rusak atau menebalkannya untuk bertahan hidup. Menggunakan en-ergi  untuk  memperbaiki  cangkang  dapat  memengaruhi  kemampuan  hewan  untuk tumbuh  dan  berkembang  biak  (Yaqin  dan  Kabangnga,  2016).

Foto Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional
Foto Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional

Contoh efek pengasaman laut pada kerang. Cangkang sehat di sebelah kiri transparan dengan tonjolan halus; sebaliknya, cangkang yang terpapar lebih asam, air korosif berwarna keruh, compang-camping, dan ditandai dengan titik-titik lemah. 

Menurut  Puspitasari (2012), pengasaman laut berpengaruh pada populasi ikan berkaitan dengan gangguan pada  organ  visual  dan  organ  penciuman.  Kedua  organ  ini  berperan  penting  dalam mengenali  habitat  dan  mengenali  predatornya.  Dengan  demikian,  pengasaman  laut akan  mengakibatkan  ikan  menjadi  lebih  rentan  terhadap  predatornya,  sehingga ketahanan hidupnya menurun. Efek jangka panjang dari pengasaman laut ini adalah menurunnya  ketahanan  hidup ikan,  menurunkan  jumlah  populasi  ikan  dan  mengu-rangi biodiversitas dan densitas relatif dari spesies tertentu.

Penurunan populasi ikan yang disebabkan pengasaman laut juga telah terjadi di teluk Jakarta. Penurunan populasi ikan ini berdampak pada mata pencaharian nelayan dan industri perikanan di wialayah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun