Mbintoro adalah pahatan tinggi untuk upacara adat yang biasanya diisi dengan roh-roh leluhur. Yamate adalah ukiran yang menggambarkan roh halus yang dipanggil saat upacara adat.
Setiap Maramowe juga hanya boleh mengukir motif yang sesuai garis keturunannya, biasanya berhubungan dengan alam dan binatang yang merujuk bentuk wujud nenek moyangnya.
Hasil karyanya lebih abstrak dibanding ukiran Asmat yang biasa kita kenal. Motif yang diukir bisa berbentuk sirip ikan, tulang sayap kelelawar, ruas tulang belakang atau awan putih berarak.
Kamoro Art Exhibition & Sale 2021
Gelaran acara ini diprakarsai oleh PT Freeport Indonesia (PTFI), Plataran Indonesia, dan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe (MWK) pada tanggal 27-29 Oktober 2021.
Pameran dibuat agar seni dan budaya Kamoro sebagai suku yang hidup berdampingan di wilayah yang sama dengan PTFI dapat dikenal luas oleh masyarakat.
Hal tersebut adalah bentuk komitmen PTFI untuk kelestarian seni dan budaya suku Kamoro. Acara juga didukung juga oleh Yayasan MWK, yang menaungi dan memberdayakan lebih dari 500 pengukir dan penganyam untuk mengembangkan dan mempromosikan hasil karya mereka.
Dalam acara tersebut turut hadir 1 seniman wanita dan 7 seniman pria yang didatangkan langsung dari Papua.
Kamoro Art Exhibition merupakan bagian dari rangkaian acara "Untukmu Papua - Saudaraku" sebagai perwujudan pilar pondasi Plataran Indonesia, yaitu alam, budaya dan masyarakat.
Harapannya adalah seni dan budaya terus dilestarikan sehingga menjadi kegiatan yang berkelanjutan untuk memperkuat kecintaan terhadap budaya Indonesia.