Admin sosial media yang baik adalah admin yang dapat menentukan perencanaan dan tujuan dari aktivitas media sosialnya, artinya dapat konten yang diberikan dibuat sesuai dengan tujuan dari perencanaan tersebut. Kemudian, setiap postingan yang ada dapat mengembangkan kesadaran target akan brand dan reputasi online brand tersebut.
Yang terpenting adalah admin media sosial sebuah brand dapat mengomunikasikan brand-nya secara interaktif, menarik, tertata (timeline), dan memiliki kekhasan yang dapat dikenali oleh target.
Untuk bisa mencapai konten yang sesuai perencanaan dan dapat disampaikan secara interaktif, menarik, tertata, dan khas, maka sebagai admin sosial media perlu memperrtimbangkan strategi berikut ini:
Brand Development Strategy
Jika media sosial digunakan sebagai tempat pemasaran, maka perlu bagi admin sosial media untuk memberi nilai tentang megapa orang harus beli di sini.
Target Identification
Mengetahui terlebih dahulu siaoa targetnya, agar tepat dalam pemilihan cara pendekatan kepada target.
Visual Design and Web Development Strategy
Admin sosial media selalu menunjukkan konsistensi dari perusahaannyadari pemiliihan warna untuk akun media sosil, hashtag, sapaan, foto, dan lain sebagainya. Harapannya untuk menciptakan kekhasan dan target dapat langsung mengenalinya.
Engagement Strategy
Admin akun sosial media harus cepat tanggap dalam menanggapi komentar-komentar dari para followers, baik yang bertanya di kolom komentar atau dengan mengeluarkan unggahan yang mengajak target untuk berinterkasi.
Promotion Strategy
Admin sosial media dapat memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk promosi iklan-iklan, kampanye, dan lain sebagainya.
Nah, agar lebih mudah dalam memahaminya, saya memilih salah satu akun media sosial yang dimiliki oleh sebuah perusahaan start-up terbesar di Indonesia, yaitu Tokopedia. Saya memilih akun media sosial Instagram dan Twitter-nya.
Namun, perlu diketahui sebelumnya, bahwa setela dilakukan pengamatan, konten yang ada di Instagram dan Twitter benar-benar sama, kemungkinan Tokopedia menggunakan fitur connecting antar media sosial. Mari cek ulasannya di bawah ini:
Akun media sosial Tokopedia dapat dikatakan selalu update tentang kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan pengamatan yang saya temukan, jika dikaitkan dengan kriteria konten media sosial yang baik, akun media sosial Instagram dan Twitter Tokopedia sudah menerapkan engagement strategy.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa unggahannya yang interaktif, yaitu mengajak para pengguna lain untuk mengikuti beberapa kuis untuk mendapatkan hadiah dan foto-foto beserta caption yang menanyakan bagaimana kehidupan sehari-hari dari para pengguna media sosial.
Selain itu, pada akun Instagramnya juga terlihat admin akun sosial medianya juga cukup interaktif dengan membalas beberapa komentar yang diberikan oleh followers. Tidak kalah dari Instagram, admin sosial medianya pun kerap membalas komentar di media sosial Twitter. Â
Konten di Instagram dan Twitternya pun bisa dikatakan sudah menerapkan visual design and web development strategy, yaitu dapat dilihat pada setuap unggahan yang menjadi konten dalam akun media sosial Instagram selalu memuat unsur warna hijau yang menjadi warna dari logo Tokopedia sendiri. Hal ini menunjukkan konsistensi dari nilai dan kekhasan Tokopedia.
Lebih dari itu, pada bagian biografi dan unggahan di Instagram dan Twitter, admin sosial media telah menerapkan brand development strategy dengan memberikan alasan mengapa para pelanggan harus berbelanja di Tokopedia, yaitu mendapatkan ekstra kupon di bulan ramadhan apabila berbelanja di toko melalui Tokopedia.
Selain hal itu, unggahan yang ada, sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari saat ini. Unggahannya kerap memasukkan foto-foto cara berbusana anak muda saat ini agar anak-anak muda yang lebih dominan untuk menggunakan media sosial, dapat tertarik dan merasa harus untuk membeli produk di Tokopedia.
Unggahan yang lain, misalnya seperti mengajak target untuk membeli peralatan rumah tangga yang baru di Tokopedia agar menjadi fitrah kembali saat Ramadhan tiba nanti. Secara tidak langsung, brand development strategy ini berkaitan dengan target identification.
Jika melihat setiap unggahan, sangat terlihat sekali dari pemilihan kata-kata dan visual yang diberikan, bahwa Tokopedia menyasar anak muda dan dewasa muda. Desain visual yang dibuat kian menarik, update setiap saat, pemilihan model yang ditampilkan, produk-produk yang dipasarkan, sangat cocok apabila digunakan oleh target.
Kuis-kuis yang diadakan via sosial media juga termasuk ke dalam brand development strategy admin sosial media Tokopedia. Tidak lupa juga, bahwa admin sosial media Tokopedia memiliki panggilan khusus bagi para followers-nya, yaitu Toopers. Hal ini menunjukkan bahwa admin media sosial telah melakukan identifikasi target sebelumnya agar merasa lebih dekat lagi dengan para followers.
Terakhir, Tokopedia juga telah menjadikan akun media sosialnya sebagai bagian dari promotion strategy. Hal ini menjadi wajar untuk Tokopedia mempromosikan produk-produk dari brand-brand yang berjualan di Tokopedia. Dengan hal ini, media sosial yang dimiliki oleh Tokopedia bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan banyaknya brand-brand yang mengiklankan produknya disana.
Jadi, berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa admin media sosial Tokopedia telah menerapkan ke-5 strategi yang sudah di terapkan di atas.
Dari uraian dari kelima strategi tersebut, terbukti kalau konten dari media sosial Instagram dan Twitter Tokopedia telah disampaikan secara interaktif (kuis-kuis/pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan sehari), menarik (unggahan yang ada selalu update, menggunakan bahasa yang ringan, model unggahan yang menarik), tertata (memanfaatkan momen Ramadhan untuk mendapatkan lebih banyak konsumen dengan memberikan esktra kupon potongan berbelanja), dan khas (konsisten degna warna hijau dan sapaan kepada followers).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H