Terlahir di dalam keluarga yang lengkap, membuatku selalu bersyukur hingga saat ini. Aku menganggap, beruntungnya aku masih bisa diberikan oleh Tuhan keluarga yang sangat baik dan saling peduli satu sama lain.Â
Ya, Plaju, Palembang, Sumatera Selatan adalah tempat lahirku 20 tahun silam. Aku dibesarkan bersama dengan ketiga orang kakaku oleh kedua orang tua yang saat itu bekerja disana, disalah satu perusahaan penghasil gas dan minyak bumi, yaitu Pertamina.Â
Dengan bekerja selama 33 tahun disana, begitulah cara orang tuaku untuk mendapatkan gaji dan membesarkan kami berempat. Kami tinggal dan tumbuh selama belasan tahun disana. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun kami lalui dengan penuh keceriaan dan kehangatan keluarga yang benar-benar bisa aku rasakan pada momen-momen saat itu.Â
Tak terasa tahun berganti, akhirnya tibalah orang tua ku pada masa pensiunnya sekitar tahun 2011. Hal itu mengharuskan kami untuk bertolak pindah ke tempat tinggal asal kedua orang tuaku, yaitu Manado, Sulawesi Utara.Â
Memang, kalau dibilang, waktu tinggalku di Palembang hanya sekitar 13 tahun dan hal itu terbilang singkat. Namun, sudah banyak cerita yang disumbangkan oleh kota itu kepada hidupku. Keadaan mengharuskan kami untuk pergi.Â
Tak terasa pula, jika kakak-kakaku sudah mulai bertumbuh dewasa dan mulai menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu mereka. Begitu juga dengan aku yang berangsur-angsur sudah mulai meninggalkan masa remaja ku menuju masa-masa yang kalau bisa dibilang, masa "dewasa muda".
Keadaan yang sudah mulai berubah, mengharuskan kami juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi dalam hidup. Semakin dewasa, semakin banyak yang sudah harus dipikirkan agar tetap bisa "survive" dan menggapai apa yang kita impikan.Â
Oleh karena itu, sekitar tahun 2011 kakak pertamaku sudah mulai meninggalkan rumah untuk bekerja pada salah satu usaha keluarga. Lalu sekitar tahun 2012, kakak keduaku memutuskan untuk bekerja pada salah satu perusahaan luar negeri yang mengharuskannya bekerja di kapal pesiar dan berangkat setiap tahunnya selama 10 bulan. Lalu, kakak ketigaku pun harus meninggalkan rumah untuk bekerja di salah satu bank di Indonesia.Â
Terakhir, aku sendiri. Aku harus meninggalkan rumah pada tahun 2015 demi mewujudkan keinginanku untuk melanjutkan pendidikan di kota Yogyakarta, yang dikenal sebagai kota pendidikan.
Satu persatu dari kami pergi. Meninggalkan kedua orang tua kami di rumah besar yang sekarang mereka tempati. Jarak memisahkan kami. Tidak hanya beda pulau, tetapi beda benua dan beda waktu. Hal ini lah yang membuatku terus berpikir dan merenung. Berpikir dan merenungi, bawha hidup ini tidak se-ringan dan se-cerah "Bright Gas". Kita harus berjuang untuk mendapatkan apa yang kita impikan, harus berjuang agar terus survive. "Berjuang dan berjuang" itu kalimat yang selalu terucap dari mulut kedua orang tuaku.Â
Terlepas dari berjuang, selama perjuangan berlangsung, dukungan adalah hal terpenting yang seakan tiada henti-hentinya diberikan kepada ku. Mulai dari orang tua dan kakak-kakak ku selalu memberikan pesan untuk terus berjuang, terus berdoa, lakukan apa saja yang positif, dan jadilah berkat bagi orang lain. Tidak hanya mereka saja, namun aku juga berbalik memberikan semangat yang tiada henti kepada mereka.Â
Satu hal yang kutangkap dari momen, aku sadar bahwa ini yang dinamakan momen kehangatan keluarga, yaitu walaupun jarak memisahkan, kami tidak lupa untuk selalu saling memberi semangat satu sama lain.
Suara ringtonewhatsapp tidak pernah berhenti memunculkan gelembung chat dari groupkeluargaku. Selalu dan selalu seperti itu setiap hari. Namun, kali ini ada yang berbeda. Tepatnya pada hari perayaan kasih sayang, yaitu 14 Februari 2018 lalu. Ucapan selamat pagi dan selamat malam memang selalu ada, kalimat penyemangat pun tidak pernah absen untuk diucapkan.Â
Namun, hari ini ada sedikit yang mengejutkan bahkan sampai membuat tertawa terbahak-bahak seakan tidak mau melepaskan lagi HP yang kupegang saat itu. Pada hari itu, mama ku mengirimkan foto pada waktu kami berempat masih kecil dan ketika sudah besar. Sontak hal itu menambah keceriaan kehangatan keluarga pada hari kasih sayang tersebut. Ketika mama ku mengirimkan foto tersebut dan sambil mengucapkan selamat hari kasih sayang melalui HP, terbersit sedikit rasa sedih di dalam hati.
Rasa sedih ini muncul karena harus jauh dari semua keluarga dimomen hari kasih sayang. Tetapi, entah kenapa, satu foto yang dikirimkan kepadaku itu sangat memberikan arti yang besar bagiku. Hari spesial yang hanya ingin kulewatkan tanpa momen spesial, berhasil diubah hanya karena satu foto kiriman dari orang tuaku. Aku menganggap itu spesial, karena foto tersebut memiliki arti penting bagiku. Ketika aku menatap foto itu, hal yang kupikirkan pertama kali adalah kami yang sudah bertumbuh dewasa.Â
Banyak momen yang sudah dilalui bersama, sudah banyak ups and downs yang kita lalui bersama, sudah banyak cobaan dan tantangan yang dilalui bersama, dan terbukti bahwa kita masih terus bersama walaupun jarak memisahkan. Hal yang terpikirkan oleh diriku juga pada saat itu adalah orang tua ku yang sungguh luar biasa membesarkan kami hingga saat ini. Walaupun seringkali kami melawan dan menyakiti mereka, namun mereka tetap ada, peduli, mengingat, dan mendoakan kami dimanapun kami berada.
Pikiran positif itulah yang membuat hari spesial yang awalnya kuanggap biasa-biasa saja berubah menjadi sesuatu yang spesial untuk selalu dikenang, yaitu kehangatan keluarga yang sebenarnya tidak hanya bisa dirasakan secara fisik. Namun, kehangatan keluarga itu bisa kita ciptakan dimana saja dan kapan saja, selama kita masih mau mengingat, peduli, menyayangi, menyemangati satu sama lain di dalam keluarga.Â
Bagiku, akan selalu ada Hari Valentine bagi semua keluarga, karena keluarga sejati akan selalu dan selalu ada untuk memberikan kehangatan keluarga, tidak peduli jarak dan waktu yang memisahkan. "Cause FAMILY is exist for support and caring each other in FAMILY".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H