Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Ceriakan Kehangatan walau Jarak Memisahkan

13 Maret 2018   00:02 Diperbarui: 13 Maret 2018   00:08 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Satu hal yang kutangkap dari momen, aku sadar bahwa ini yang dinamakan momen kehangatan keluarga, yaitu walaupun jarak memisahkan, kami tidak lupa untuk selalu saling memberi semangat satu sama lain.

Suara ringtonewhatsapp tidak pernah berhenti memunculkan gelembung chat dari groupkeluargaku. Selalu dan selalu seperti itu setiap hari. Namun, kali ini ada yang berbeda. Tepatnya pada hari perayaan kasih sayang, yaitu 14 Februari 2018 lalu. Ucapan selamat pagi dan selamat malam memang selalu ada, kalimat penyemangat pun tidak pernah absen untuk diucapkan. 

Namun, hari ini ada sedikit yang mengejutkan bahkan sampai membuat tertawa terbahak-bahak seakan tidak mau melepaskan lagi HP yang kupegang saat itu. Pada hari itu, mama ku mengirimkan foto pada waktu kami berempat masih kecil dan ketika sudah besar. Sontak hal itu menambah keceriaan kehangatan keluarga pada hari kasih sayang tersebut. Ketika mama ku mengirimkan foto tersebut dan sambil mengucapkan selamat hari kasih sayang melalui HP, terbersit sedikit rasa sedih di dalam hati.

Rasa sedih ini muncul karena harus jauh dari semua keluarga dimomen hari kasih sayang. Tetapi, entah kenapa, satu foto yang dikirimkan kepadaku itu sangat memberikan arti yang besar bagiku. Hari spesial yang hanya ingin kulewatkan tanpa momen spesial, berhasil diubah hanya karena satu foto kiriman dari orang tuaku. Aku menganggap itu spesial, karena foto tersebut memiliki arti penting bagiku. Ketika aku menatap foto itu, hal yang kupikirkan pertama kali adalah kami yang sudah bertumbuh dewasa. 

Banyak momen yang sudah dilalui bersama, sudah banyak ups and downs yang kita lalui bersama, sudah banyak cobaan dan tantangan yang dilalui bersama, dan terbukti bahwa kita masih terus bersama walaupun jarak memisahkan. Hal yang terpikirkan oleh diriku juga pada saat itu adalah orang tua ku yang sungguh luar biasa membesarkan kami hingga saat ini. Walaupun seringkali kami melawan dan menyakiti mereka, namun mereka tetap ada, peduli, mengingat, dan mendoakan kami dimanapun kami berada.

Pikiran positif itulah yang membuat hari spesial yang awalnya kuanggap biasa-biasa saja berubah menjadi sesuatu yang spesial untuk selalu dikenang, yaitu kehangatan keluarga yang sebenarnya tidak hanya bisa dirasakan secara fisik. Namun, kehangatan keluarga itu bisa kita ciptakan dimana saja dan kapan saja, selama kita masih mau mengingat, peduli, menyayangi, menyemangati satu sama lain di dalam keluarga. 

Bagiku, akan selalu ada Hari Valentine bagi semua keluarga, karena keluarga sejati akan selalu dan selalu ada untuk memberikan kehangatan keluarga, tidak peduli jarak dan waktu yang memisahkan. "Cause FAMILY is exist for support and caring each other in FAMILY".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun