Mohon tunggu...
Mex Rahman
Mex Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Son-Brother-Friend

Bermimpi tiduri Monica Bellucci

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dewa Kipas Vs WGM Irene Sukandar Curi Perhatian Organisasi Catur Dunia (FIDE)

23 Maret 2021   00:09 Diperbarui: 23 Maret 2021   06:27 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewa Kipas vs GM Irene Sukandar (Sumber: Twitter @FIDE_Chess)

Siang tadi, saya membaca berita dari Kompas.com yang berjudul "WGM Irene Sukandar vs Dewa Kipas, Pembuktian Status Jin atau Jenius", saya langsung ngakak ketika membaca judul berita tersebut.

Saya segera pulang cepat, kemudian menyalakan TV dan AC sambil rebahan menunggu dimulainya pertandingan persahabatan Dewa Kipas vs WGM Irene Sukandar.

Sejak viralnya polemik Dewa Kipas, saya memang sudah penasaran akan kemampuan Dewa Kipas. Rasa penasaran saya sama seperti penggalan judul berita Kompas.com di atas "Jin atau Jenius". Hahaha.

Meskipun sebenarnya lebih percaya pada argumen PERCASI yang merujuk pada data yang dikeluarkan oleh Chess.com, tapi banyaknya dukungan yang mengalir ke Dewa Kipas membuat saya berpikir ulang. Itu semua karena sebelumnya, saya tidak pernah menonton pertandingan catur. Hahaha.

Itulah sebabnya pada artikel sebelumnya, saya membuat perumpaan dua laga Liga Eropa antara AC Milan vs Manchester United dan Dinamo Zagreb vs Tottenham Hotspur. Hahaha.

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, akhirnya acara pertandingan catur persahabatan yang hebohnya sebesar kehebohan tim nasional sepak bola Indonesia yang akan bertanding tersebut dimulai. Luar biasa, baru kali ini ada laga catur yang gaungnya sebesar ini.

Deddy Corbuzier selaku promotor dan tuan rumah langsung membuka acara secara antusias dengan gayanya yang khas.

Pria cerdas dan berotot kekar ini kemudian menunjukkan uang hadiah yang tersimpan di dalam dua kopor. Masing-masing berisi uang tunai 200 juta rupiah untuk pemenang dan 100 juta untuk pemain yang kalah.

Pertandingan dipandu oleh dua komentator yang merupakan atlet catur profesional yaitu GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica.

Saya sangat terbantu oleh penuturan dua komentator yang juga merupakan personel tim nasional catur Indonesia ini selama pertandingan berlangsung. Karena ketika saya hanya menonton pertandingannya saja, mustahil bagi saya untuk bisa menikmati jalannya pertandingan. Hahaha.

Singkat kata, hingga pertandingan usai Dewa Kipas kalah telak atas WGM Irene Sukandar.

Bahkan Dewa Kipas menyerah dan tidak bersedia melanjutkan pertandingan di gim ke-4 karena sudah kalah di 3 gim sebelumnya. Jadi laga antara Dewa Kipas vs WGM Irene Sukandar hanya berlangsung dalam 3 gim yang semula disepakti berlangsung dalam 4 gim.

Di akhir acara, Dewa Kipas mengaku kalah, dia merasa tidak memiliki peluang untuk menembus pertahanan yang dibangun oleh WGM Irene. 

WGM Irene Sukandar dengan rendah hati berpesan kepada seluruh warganet untuk tidak melakukan perundungan kepada Dadang Subur alias Dewa Kipas setelah bertanding dengan dirinya.

***

Viralnya kisah Dewa Kipas yang mengguncang tanah air, tak disangka juga mencuri perhatian organisasi catur dunia/Fedration Internationale des Echecs (FIDE).

FIDE sampai mengunggah pertandingan antara Dewa Kipas vs WGM Irene Sukandar ke akun twitternya.

FIDE menyoroti banyaknya penonton yang membanjiri acara "Close the Door" yang mencapai lebih dari 1 juta orang dalam laga tersebut.

Deddy Corbuzier bersama GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica (Sumber: Twitter @FIDE_chess)
Deddy Corbuzier bersama GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica (Sumber: Twitter @FIDE_chess)

Polemik Dewa Kipas telah menghidupkan gairah percaturan tanah air yang sebelumnya identik hanya sebagai permainan "pos ronda" atau permainan "warung-warung".

Kini, catur mendadak menjadi buah bibir berbagai kalangan. Bahkan Kompasiana juga turut serta menjadikan catur sebagai salah satu Topik Pilihan. Tidak hanya itu, polemik ini juga berhasil mencuri perhatian FIDE yang merupakan organisasi catur dunia.

Semoga catur tetap menjadi populer setelah polemik Dewa Kipas berakhir. Tidak seperti sampanye Valentino Rossi ketika di podium, yang hanya menyembur sesaat setelah tutupnya dibuka.

Salam,

-Mex'r-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun