Pertarungan yang dipromotori oleh mantan mentalis terhebat di Indonesia ini tidak hanya akan menjawab rasa penasaran publik, tapi juga bisa membuat catur menjadi lebih populer dari sebelumnya.
Alasan dari pendapat bahwa catur bisa menjadi populer adalah baru kali ini ada pertandingan catur yang gaungnya sebesar seperti ketika timnas sepak bola Indonesia akan bertanding.
Namun sebelum masuk kesana, saya akan membahas terlebih dahulu tentang kejutan yang terjadi di babak 16 besar Liga Eropa leg kedua 19/3/2021 lalu.
Liga Eropa
Tentu saja pertandingan antara Dewa Kipas vs Irene Sukandar ini ada hubungannya dengan kejutan yang terjadi di Liga Eropa beberapa waktu lalu.
Pertama, dalam pertandingan AC Milan vs Manchester United. Situs analisis data ternama, Fivethirtyeight per 15/3/2021 mempediksi bahwa MU mempunyai peluang lebih besar lolos ke perempat final daripada AC Milan.
MU diprediksi lolos ke 8 besar dengan persentase 62% sedangkan AC Milan hanya memiliki peluang 38%.
Prediksi di atas tentunya tidak berlaku bagi pendukung Milan. Mengingat Milan hanya perlu bermain imbang 0-0 untuk lolos ke quarterfinal setelah mereka berhasil menahan imbang MU 1-1 di Old Trafford.
Berdasarakan fakta tersebut, pendukung AC Milan berasumsi bahwa Rossoneri-lah yang akan melaju ke babak selanjutnya.
"Di kandang lawan saja bisa mencetak gol kok, masak di kandang sendiri tidak bisa menahan imbang 0-0". Kurang lebih seperti itu argumen pendukung AC Milan.