Mohon tunggu...
Mex Rahman
Mex Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Son-Brother-Friend

Bermimpi tiduri Monica Bellucci

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sinyal Positif Antonio Conte

1 Maret 2021   20:13 Diperbarui: 1 Maret 2021   20:37 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah sebabnya, Antonio Conte selalu berteriak di tepi lapangan dan tak jarang berlari-lari mengikuti arah bola.

Hal tersebutlah yang membuat gelandang hebat seperti Christian Eriksen kesulitan di lapangan sejak kedatangannya ke Inter Milan. Dia dipaksa harus mengikuti keinginan Conte yang sudah jelas sangat berbeda dengan gaya pemainannya sendiri.

Untungnya, belakangan ini pria Denmark tersebut mampu memahami keinginan Conte, sehingga dia menjadi pilihan utama di lini tengah Inter Milan.

Kehadiran Eriksen di lini tengah membuat Inter Milan menjadi lebih kuat dari sisi kiri maupun kanan saat melakukan serangan.

Sebelumnya Inter, hanya kuat di sisi kanan yang diisi oleh Achraf Hakimi dan Nicolo Barella. Sekarang sisi kiri Inter juga tak kalah kuat berkat adanya Ivan Perisic dan Christian Eriksen. Hal ini berdampak pada serangan Inter Milan yang menjadi lebih bervariasi.

*****

Sistem/cara/gaya bermain yang diusung oleh Antonio Conte inilah yang mendasari saya sebagai fans berat Inter menjadi khawatir Inter Milan akan gagal merengkuh scudetto di musim ini. Sehingga saya menuliskan hal ini pada artikel sebelumnya, sebagai alasan pertama Inter Milan akan turun dari puncak klasemen.

Namun pada laga terbaru Inter Milan, dia mampu menunjukkan bahwa dia tidak hanya bisa bermain dengan cara menunggu dan melancarkan balik. Dia menunjukkan bahwa dirinya juga bisa bermain menyerang dengan penguasaan bola lebih banyak dari lawan.

Meskipun hanya menghadapi Genoa (tim di luar peringkat 10 besar), Inter Milan mampu tampil agresif dengan penguasaan bola sebanyak 51%, no mengkreasi 22 peluang dengan nilai expected goal (xG) sebesar 2,79. Lebih dari itu semua, Inter Milan mampu memenangi pertandingan dengan skor 3-0.

Padahal pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, melawan tim lemah, Inter selalu kesulitan atau bahkan kehilangan poin. Seperti yang terjadi saat ditahan imbang Udinese dan takluk ditangan Sampdoria.

Meskipun gol pertama Inter Milan dalam laga tersebut bisa dikatakan berasal dari skema serangan balik, namun secara kesuluruhan, gaya permainan yang diterapkan Conte berubah total dari laga-laga sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun