Ini saya namakan "Deflection Goal". Tapi sebelum melanjutkan membaca, saya ingin menjelaskan dulu apa itu "Deflection Goal".
Sebenarnya tidak ada istilah "Deflection Goal", itu hanya rekaan saya sendiri. Karena saya tidak tahu istilah yang tepat untuk menggambar terjadinya gol tersebut dan untuk menghemat kata di kolom judul, maka saya sebut saja "Deflection Goal". Hahaha.
Singkatnya, "Deflection Goal" yang saya maksudkan adalah gol tercipta setelah bola hasil tendangan ke arah gawang membentur badan seseorang (baik lawan maupun kawan) sehingga bola berbelok arah yang menyebabkan kiper salah arah.
Oke, kembali lagi ke artikel.
Gol Escalante ini mengingatkan pada gol yang pernah tercipta di masa lampau. Tepatnya pada laga final Liga Champions tahun 2007 antara AC Milan vs Liverpool yang mana AC Milan keluar sebagai juara setelah menekuk Liverpool 2-1.
Aktor utama terciptanya gol tersebut adalah seorang legenda, striker kurus minim skill tapi sangat haus gol, siapa lagi kalu bukan Filippo Inzaghi, kakak kandung dari pelatih Lazio, Simone Inzaghi.
Bola hasil tendangan bebas Andrea Pirlo membentur badan Inzaghi sebelum masuk ke gawang Liverpool. Pepe Reina yang kala itu menjadi kiper Liverpool tidak bisa berbuat banyak karena sudah melompat ke arah tendangan Pirlo sebelum membentur badan Inzaghi.
Ternyata, setelah menonton youtube, saya jadi tahu bahwa Inzaghi dan Pirlo tidak hanya satu kali membuat gol seperti ini.
Sedikitnya ada 4 gol dengan cara seperti ni yang dikreasi oleh kedua mantan punggawa Gli Azzuri itu. Selain Liverpool-- Inter Milan, Parma, dan Empoli (saat melawan Empoli, memang Shevchenko yang mengambil free kick, tapi Pirlo berbisik ke telinganya sebelum pria Ukarina ini menendang bola) juga pernah menjadi korban gol yang dikreasi oleh Pirlo dan dieksekusi oleh Inzaghi.