Lukaku yang mendapat bola dari Eriksen, sangat jeli melihat pergerakan Lautaro. Lalu mantan striker MU ini melepaskan umpan ke Lautaro yang langsung melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan sebelum dirinya dilanggar di kotak terlarang.
Penalti pun diberikan kepada kubu tuan rumah. Lukaku menjalankan tugas sebagai eksekutor penalti dengan sempurna. Dari awal proses serangan sampai berujung penalti terjadi hanya dalam hitungan detik. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan para pemain sepak bola ada di atas rata-rata.
Gol kedua Inter
Gol kedua Inter berawal dari kegagalan Lazio memainkan deep build-up dengan melibatkan kiper. Untuk masalah ini saya pernah menuliskannya di artikel sebelumnya 'Alasan Inter Milan Masih Mempertahankan Samir Handanovic'.
Umpan Pepe Reina ke pemain Lazio berhasil diintersep oleh Ivan Perisic yang kemudian melakukan progesi sebelum mengumpan ke Lautaro. Namun Lautaro gagal melewati pemain lawan.
Bola pantul hasil usaha yang gagal dari Lautaro ini mengarah ke kaki pemain Lazio. Namun Brozovic datang dengan pressing-nya sehingga bola kembali ke kaki pemain Inter.
Celakanya bagi Lazio, bola jatuh ke kaki Lukaku yang tinggal berhadapan dengan Pepe Reina, terjadilah gol kedua untuk Inter. Gol ini sempat dianulir karena indikasi offsite.Â
Namun tangkapan VAR menunjukkan bahwa Lukaku masih dalam posisi onside saat Brozovic berhasil merebut bola.
Gol ketiga Inter