(Kegundahan si P0lan yang ingin berpoltik)
Pemerintahan SBY sudah tidak dianggap oleh rakyat karena tidak memberikan peningkatan apapun. Bahkan pemerintahan SBY (termasuk SBY sendiri) banyak menjadi bahan olok-olok. Rakyat berharap lebih, rakyat ingin pemimpin yang baru, yang berbeda.
Menjelang akhir masa pemerintahan SBY, rakyat bahkan sudah hampir tidak pernah menyebut namanya lagi. Semua perhatian tertuju pada Pilpres dan calon-calon pemimpin yang ada. Kandidat A, B, C, semua sama saja, tidak ada yang bisa memberikan harapan baru.
Nah, ada satu calon yang sepertinya cukup menjanjikan, bukan orang baru tetapi sedikit berbeda dari kandidat lain, Prabowo Subianto. Yah Prabowolah satu-satunya harapan rakyat Indonesia yang memiliki kans untuk memberikan perubahan. Prabowo dengan Gerindranyapun tampaknya juga sudah sangat siap maju pencalonan Polpres Nanti.
Demi perubahan, akupun bersiap, ambil bagian dalam rangka perubahan ini. Dan perubahnya nanti harus Prabowo. Bila nanti Prabowo benar-benar bisa menjadi presiden, sebagai pendukung setianya mungkin aku mendapat "kesempatan" merubah hidupku juga.
Segenap tenaga, pikiran, waktu bahkan materipun mulai ku "mainkan". Bersama teman-teman kami bahu membahu menyiapkan dan mendorong agar perubahan yang diinginkan rakyat akan terwujud. Mulai kususun strategi dan tindakan, apalagi masa kampanyepun sudah dekat. Siang malam bersama teman-teman sepaham kamipun bergerilya mencari dukungan dengan segala cara menembus semua lapisan masyarakat. Suara harus didapat sebanyak mungkin.
Pilpres makin dekat, apa yang kurasakan mungkin banyak pula orang lain merasakannya juga, bahwa Prabowolah calon pembaharu itu. Terlepas dari latar belakangnya yang sering diragukan orang, Prabowolah kandidat terbaik saat ini untuk Presiden. Mulailah banyak lapisan masyarakat bergabung ke dalam kubu Prabowo. Bahkan banyak golongan elit, masyarakat berpendidikan tinggi dan ekonomi baik, bergabung dalam kubu Prabowo. Juga beberapa partai besar ikut serta. Mereka pasti sepikiran denganku. Kekuatan makin besar dan langkah menuju Pilpres semakin mantab.
Setiap anggota yang bergabung pasti memiliki alasan dan tujuan masing-masing yang mungkin sama denganku. Masa depan terlihat carah
Saat kampanyepun tinggal menghitung hari. Kami terus berjuang dengan segala cara mengumpulkan dukungan.
Bak rombongan pelari maraton, kami terus melesat maju meninggalkan para saingan. Garis "Finish" sudah jelas terpampang didepan mata. Hari Pilpres makin dekat. Kami bisa bersantai sejenak karena para saingan sudah jauh tertinggal dibelakang.
Pengorbanan kami sudah tak terhitung besarnya, waktu, tenaga, pikiran juga materi tetapi masa depan yang menyenangkan sudah terbayang. Kesempatan akan segera kami raih.
Wuuuuuuuussssssssssss ......................... tiba-tiba serombongan pelari maraton entah datang dari mana tiba-tiba menyalip mendahului rombongan kami. Mereka melaju dengan kencang diiringi hingar-bingar anggota rombongan yang begitu besarnya, rakyat golongan menengah kebawah dan segelintir kaum elite lainnya. Siapakah mereka ini ? Bagaimana mereka bisa melaju begitu kencang mendahului kami?. Ini bisa merusak mimpi yang segera bisa kami raih. garis finish yang tadinya jelas tepampang didepan mata, kini bahkan tak terlihat karena terhalangi rombongan yang baru saja mendahului. Siapa mereka ini ? Siapa pemimpin mereka ?
Jauh didepan sana terlihat si pemimpin dengan badan kurus tinggi mengenakan baju kotak-kotak.
Aaaaaaaaahhhh .... ternyata si Jokowi, seorang rookie yang yang selama ini memang sudah terdengar namanya disebut dimana-mana. tetapi mengapa dia ada di trek Pilpres ini ? Bukankah dia saat ini mestinya ada di jalur lain ?
Aaaah ... sialan, orang baru ini menghalangi laju rombongan kami mencapai garis finis.
Ini tidak bisa dibiarkan. Jokowi harus disingkirkan, karena dia merusak mimpi yang sudah kami bangun lama. Investasi yang kami tanamkan sudah terlanjur besar. harus dicari segala cara mengalahkan satu orang ini.
Yaaaa... Jokowi merusak mimpi justru pada saat subuh mulai mendekat. Ini harus dihentikan dengan segala cara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H