Mohon tunggu...
Meuthia Khairina
Meuthia Khairina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen dan Komunikasi Krisis PT. Blue Bird Indonesia

12 Januari 2025   17:11 Diperbarui: 12 Januari 2025   17:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis

Persaingan antara taksi konvensional dan transportasi daring semakin intensif, yang menyebabkan keresahan di kalangan pengemudi taksi. Salah satu kekhawatiran terbesar mereka adalah ancaman terhadap pendapatan yang selama ini mereka andalkan. Banyak pengemudi taksi merasa bahwa keberadaan layanan daring merampas sumber pendapatan mereka, karena tarif yang lebih murah dan metode pemesanan yang lebih praktis membuat pelanggan beralih. Dalam konteks ini, ketidakpuasan mulai berkembang di kalangan pengemudi taksi, yang pada akhirnya memicu serangkaian demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi ini pada dasarnya merupakan bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dirasakan oleh pengemudi taksi, yang merasa bahwa regulasi yang ada tidak mendukung mereka dalam menghadapi kompetisi dari layanan daring.

Pada puncaknya, demonstrasi tersebut melibatkan tindakan-tindakan yang jauh dari sekadar unjuk rasa damai. Kekerasan dan perusakan mulai terjadi, dengan pengemudi taksi yang terlibat dalam demonstrasi menyerang kendaraan-kendaraan transportasi daring. Intimidasi terhadap pengemudi daring pun terjadi secara meluas, diikuti oleh perusakan taksi daring dan bahkan konflik fisik antara kedua belah pihak. Kejadian-kejadian tersebut menciptakan ketegangan yang cukup besar, baik di kalangan masyarakat umum maupun di kalangan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam industri transportasi. Kekerasan ini semakin memperburuk citra taksi konvensional dan memperburuk persepsi publik terhadap pengemudi taksi sebagai kelompok yang terancam.

Ketika rekaman video aksi-aksi kekerasan ini mulai menyebar luas di media sosial, dampaknya langsung terasa pada citra Blue Bird. Masyarakat mulai menyebarkan video tersebut, dan memunculkan kritik yang sangat keras terhadap perusahaan, meskipun mereka bukan pelaku langsung kekerasan tersebut. Proses pergeseran citra ini berlangsung dengan cepat; yang dulunya Blue Bird dikenal sebagai "The Bird of Happiness," berubah menjadi "The Bird of Angriness." Meme-meme yang beredar di media sosial menggambarkan pergeseran ini, menambah buruk citra perusahaan yang sudah mulai tergerus akibat demonstrasi tersebut. Masyarakat menganggap bahwa perusahaan gagal mengendalikan situasi dan menanggapi kekerasan yang terjadi dengan cukup cepat dan efektif. Hal ini menunjukkan bagaimana media sosial bisa memperburuk krisis dengan mempercepat penyebaran informasi negatif yang dapat merusak reputasi perusahaan.

Dampak langsung dari krisis ini adalah penurunan signifikan dalam kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan transportasi konvensional. Citra perusahaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun hancur dalam sekejap, dengan sebagian besar masyarakat mulai meragukan kredibilitas dan profesionalisme mereka. Kepercayaan publik adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi perusahaan-perusahaan dalam industri ini, dan kehilangan kepercayaan tersebut menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah pelanggan. Selain itu, saham Blue Bird yang sempat melambung kini mengalami penurunan, mencerminkan reaksi pasar yang memperlihatkan kekhawatiran terhadap dampak jangka panjang dari krisis tersebut.

Krisis ini juga menyoroti kelemahan dalam manajemen krisis Blue Bird yang dianggap lambat dan kurang efektif dalam merespons situasi yang berkembang dengan cepat. Ketidakmampuan perusahaan untuk segera meredakan ketegangan dan memberikan pernyataan yang jelas kepada publik menyebabkan semakin berkembangnya ketidakpercayaan. Hal ini menunjukkan pentingnya strategi komunikasi yang cepat dan transparan dalam menghadapi krisis. Tanpa penanganan yang tepat, perusahaan bisa kehilangan lebih dari sekadar pelanggan dan saham, tetapi juga loyalitas serta dukungan publik yang sangat penting untuk keberlanjutan bisnis mereka.

Pasca-krisis

Blue Bird mengambil langkah-langkah pemulihan yang signifikan untuk memperbaiki reputasinya yang hancur akibat demonstrasi anarkis pada tahun 2016. Salah satu tindakan pertama yang dilakukan adalah permintaan maaf publik melalui pernyataan resmi. Dengan langkah ini, Blue Bird berupaya menunjukkan empati terhadap masyarakat yang terdampak dan memperbaiki citranya di mata publik. Permintaan maaf tersebut menjadi langkah awal untuk membangun kembali hubungan dengan pelanggan yang sempat kecewa. Selain itu, perusahaan menyediakan layanan taksi gratis kepada pelanggan yang terdampak secara langsung oleh aksi demonstrasi, sebagai bentuk kompensasi atas ketidaknyamanan yang terjadi. Strategi ini merupakan pendekatan jangka pendek untuk meredakan kemarahan publik sekaligus mengurangi sentimen negatif terhadap perusahaan.

Langkah lain yang tidak kalah penting adalah peluncuran kampanye digital "Reimagining Blue Bird" melalui platform seperti YouTube. Kampanye ini bertujuan untuk merebut kembali kepercayaan masyarakat dengan menampilkan wajah baru perusahaan yang lebih inovatif dan berorientasi pada pelanggan. Melalui narasi positif dan visual yang menarik, Blue Bird berusaha mengubah persepsi publik dari perusahaan yang terlibat dalam kontroversi menjadi perusahaan yang mendukung kemajuan teknologi dan layanan berkualitas. Strategi komunikasi ini menjadi kunci dalam upaya pemulihan, terutama di era digital di mana citra perusahaan sangat dipengaruhi oleh opini yang tersebar melalui media sosial.

Dalam jangka panjang, Blue Bird mengambil langkah strategis untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di industri transportasi. Salah satu langkah signifikan adalah kolaborasi strategis dengan Gojek pada tahun 2018 melalui layanan Go-Bluebird. Kemitraan ini memungkinkan integrasi layanan taksi Blue Bird ke dalam platform Gojek, memberikan akses yang lebih luas kepada pelanggan untuk memesan taksi Blue Bird secara daring. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Blue Bird di pasar, tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk beradaptasi dengan tren teknologi yang semakin berkembang. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa Blue Bird mampu mengatasi persaingan dengan transportasi daring melalui kerja sama, bukan melalui konflik.

Selain kemitraan, Blue Bird juga melakukan pengembangan layanan untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Perusahaan meluncurkan armada kendaraan listrik seperti Silverbird Tesla. Peluncuran armada kendaraan listrik merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung inisiatif ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon. Langkah ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan citra perusahaan di mata publik sebagai perusahaan yang peduli terhadap isu-isu global. Tidak hanya itu, Blue Bird juga memperkenalkan layanan khusus bagi difabel melalui Lifecare Vehicle, yang dirancang untuk memberikan aksesibilitas lebih baik bagi pelanggan dengan kebutuhan khusus. Pengembangan layanan ini mencerminkan upaya Blue Bird untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang, sekaligus menghadirkan layanan inovatif yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan Selain itu, Blue Bird mengintegrasikan teknologi ke dalam layanan mereka melalui aplikasi "MyBluebird" yang memungkinkan pelanggan memesan taksi langsung tanpa perantara pihak ketiga. Strategi ini tidak hanya memperkuat hubungan perusahaan dengan pelanggannya, tetapi juga menunjukkan komitmen Blue Bird untuk menghadirkan solusi digital yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan konsumen di era modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun