Mohon tunggu...
Mettasari Soetikno
Mettasari Soetikno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Accounting Student in Trisakti School of Management

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekuatan dan Pengaruh seorang Pemimpin dalam Organisasi

11 Agustus 2021   21:39 Diperbarui: 11 Agustus 2021   21:50 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam suatu organisasi pastinya ada pemimpin dan anggota yang melaksanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dalam organisasi tersebut. 

Power yang merupakan suatu kemampuan potensial yang dimiliki seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain untuk ikut dengannya dan membawa hasil terhadap apa yang diinginkan.

Power dapat disebut juga sebagai suatu kewenangan seseorang yang dalam pelaksanannya diberikan kekuasaan atas dasar kewenangannya tersebut. 

Kewenangan tersebut dilakukan atas kemampuan seseorang untuk mempengaruhi peran seseorang atau kelompok lain sesuai dengan apa yang diinginkan. 

Sebagai pemimpin pastinya harus dapat mempengaruhi anggotanya. Pemimpin yang berhasil, membawa pengaruh yang baik kepada anggotanya. 

Pengaruh yaitu seseorang yang dapat menarik individu lainnya untuk melakukan apa yang sesuai dengan apa yang diingiinkan seseorang tersebut. Hal ini timbul karena adanya kepercayaan, keunikan, karakteristik seseorang sehingga dapat menarik orang lain untuk ikut sesuai dengan apa yang diinginkannya. Mengenal dan memahami four kindsof influential leadership.

Transformational Leadership merupakan kemampuan seorang pemimpin yang dapat mentranformasikan orang lain untuk menghasilkan perubahan yang signifikan. 

Hal ini dapat membangun visi bersama dalam menginspirasikan para anggotanya dan melalui segala hambatan dan tantangan yang ada. 

Membandingkan transformational leadership dengan transactional leadership merupakan salah satu cara dalam memahami transformational leadership. 

Pada dasarnya transactional leadership merupakan suatu proses terjadinya sebuah transaksi atau pertukaran antara pemimpin dan para pengikutnya. 

Transactional Leadership juga dapat didefinisikan sebagai kepemimpinan dimana seorang pemimpin membantu organisasinya untuk dapat mencapai tujuannya secara lebih efisien dengan cara menyediakan sarana sumber daya yang dibutuhkan dan memastikan semua anggotanya mendapatkan sumber daya tersebut untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. 

Transactional Leadership mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan anggotanya lalu dan mencari cara untuk bisa memuaskan kebutuhan dan keinginannyadengan melakukan pertukaaran untuk pertemuan objektif yang spesifik. 

Perbedaan kepemimpinan transformasional dengan kepemimpinan transaksional dalam 4 area penting:

Tranformational Leadership lebih fokus kepada visi besar masa depan yang diinginkan dalam perusahaan.
Transformational Leadership banyak membawa anggotanya untuk melalui segala kepentingan diri mereka untuk kebaikan organisasi.
Memberikan perhatian lebih kepada anggotanya dalam hal keselamatan dan keamanannya sampai dengan kebutuhan psikologis tingkat yang lebih tinggi seperti harga diri mereka.
Transformational Leadership menranformasikan anggotanya untuk menjadi pemimpin.

  1. Charismatic Leadership Karismatik dalam kepemimpinan yang berarti "api yang memotivasi anggotanya" yang bisa menginsipirasi mereka untuk terus mengasah kemampuan dan melakukan hal-hal yang lebih dari apa yang mereka biasanya lakukan, walaupun hal tersebut perlu adanya pengorbanan untuk mendapatkannya. Charismatic leadership memperlihatkan perasaan kagum dan kepatuhan untuk anggota transformational leadership memotivasi individu untuk percaya dan bersedia untuk mengorbankan demi kepentingan visi yang sudah di buat dalam organisasi tersebut. 
  2. Coallitional Leadership. Dalam hal ini seseorang memiliki kemampuan membangun koalisi atau jaringan atau koneksi dengan orang luas, dapat dengan mudah menyesuaikan perilaku dengan orang tersebut dan mempengaruhinya dalam mengimplementasikan keputusan pemimpin dan menggapai tujuan. 
  3. Machiavellian-Style Leadership. Niccolo Machiavelli adalah seorang filsuf dari Italia,yang merupakan seseorang ahli sejarah, dan ahli strategi politik. Realitnya Machiavelli's dalam The Prince adalah bahwa mengharuskan untuk mensejahterakan dari negara terlebih dahulu dan mengutamakannya bahwa pemimpinharus sering melakukan hal yang kejam untuk menjustifikasi suatu hal, atau dengan kata lain hal tersebut merupakan kekuatan untuk mengamankan stabilitas organisasi. 

Keempat hal tersebut yang akan menjadi pengaruh dalam suatu organisasi. Bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi anggotanya dalam organisasi. Pemimpin pastinya memiliki power atau kewenangan dan kekuatan dalam suatu organisasi. Power tersebut dapat dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu Hard Power dan Soft Power. 

Hard power ialah kekuatan yang berasal dari posisi atau otoritas seseorang, menjadi suatu kekuasaan untuk mempengaruhi bawahannya dengan memberikan reward ataupun hukuman bila bawahannya tidak mengikuti apa yang diperintahkan. terdapat 5 jenis power dalam seorang pemimpin:

  1. Legitimate Power. Kewenangan yang diberikan kepada seorang pemimpin karena hasil dari posisi resmi yang ia jabati dalam suatu organisasi. Atau dapat didefinisikan juga sebagai kekuasaan yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pemimpin dalam memberi perintah untuk menuntut pengikutnya untuk menaati peraturan yang ada  di suatu organisasi.
  2. Reard Power. Kekuasaan untuk memberikan suatu penghargaan kepada orang lain. Keuntungan positif atau penghargaan yang diberikan kepada bawahannya yang telah mengikuti arahan-arahan dari seorang pemimpin. Atau bisa dikatakan juga sebagai suatu imbalan dari seorang pemimpin kepada pengikutnya karena sudah patuh terhadap aturan dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan arahan si pemimpin.
  3. Coercive Power. Suatu tindakan dimana seorang pemimpin berkuasa untuk memberi hukuman dan melakukan pengendalian dikarenakan orang tersebut tidak mengikuti aturan, atau tidak patuh terhadap apa yang sudah pemimpin tegaskan. Hal ini secara tidak langsung memaksa pengikutnya untuk bertindak tertentu.
  4. Expert Power. Suatu kekuatan yang dimiliki seorang pemimpin yang dihasilkan dari keterampilan khusus dimana keterampilan tersebut jarang dimiliki oleh orang lain. Hal ini yang bisa membuat pengikutnya patuh karena rasa kepercayaan mereka dan menilai pemimpin mereka memiliki penngalaman, pengetahuan , dan keterampilan khusus dalam suatu bida tertentu.
  5. Referent Power. Suatu kewenangan berdasarkan karakteristik kepribadian seorang pemimpin, yang menginginkan pengikutnya untuk memberi perhatian, memberi rasa hormat, serta kekaguman kepada pemimpin tersebut. Hal ini berkaitan dengan pesona dan karismatik seorang pemimpin yang menarik terhadap pengikutnya.

Kelima hal tersebut yang bisa menjadikan seorang pemimpin memiliki kekuatan lebih. Pemimpin mempunyai kekuatan dan otoritas untuk memberikan reward atau pun hukuman untuk anggotanya yang terlewat batas atau tidak mengikuti apa yang pemimpin perintahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun