Transactional Leadership mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan anggotanya lalu dan mencari cara untuk bisa memuaskan kebutuhan dan keinginannyadengan melakukan pertukaaran untuk pertemuan objektif yang spesifik.Â
Perbedaan kepemimpinan transformasional dengan kepemimpinan transaksional dalam 4 area penting:
Tranformational Leadership lebih fokus kepada visi besar masa depan yang diinginkan dalam perusahaan.
Transformational Leadership banyak membawa anggotanya untuk melalui segala kepentingan diri mereka untuk kebaikan organisasi.
Memberikan perhatian lebih kepada anggotanya dalam hal keselamatan dan keamanannya sampai dengan kebutuhan psikologis tingkat yang lebih tinggi seperti harga diri mereka.
Transformational Leadership menranformasikan anggotanya untuk menjadi pemimpin.
- Charismatic Leadership Karismatik dalam kepemimpinan yang berarti "api yang memotivasi anggotanya" yang bisa menginsipirasi mereka untuk terus mengasah kemampuan dan melakukan hal-hal yang lebih dari apa yang mereka biasanya lakukan, walaupun hal tersebut perlu adanya pengorbanan untuk mendapatkannya. Charismatic leadership memperlihatkan perasaan kagum dan kepatuhan untuk anggota transformational leadership memotivasi individu untuk percaya dan bersedia untuk mengorbankan demi kepentingan visi yang sudah di buat dalam organisasi tersebut.Â
- Coallitional Leadership. Dalam hal ini seseorang memiliki kemampuan membangun koalisi atau jaringan atau koneksi dengan orang luas, dapat dengan mudah menyesuaikan perilaku dengan orang tersebut dan mempengaruhinya dalam mengimplementasikan keputusan pemimpin dan menggapai tujuan.Â
- Machiavellian-Style Leadership. Niccolo Machiavelli adalah seorang filsuf dari Italia,yang merupakan seseorang ahli sejarah, dan ahli strategi politik. Realitnya Machiavelli's dalam The Prince adalah bahwa mengharuskan untuk mensejahterakan dari negara terlebih dahulu dan mengutamakannya bahwa pemimpinharus sering melakukan hal yang kejam untuk menjustifikasi suatu hal, atau dengan kata lain hal tersebut merupakan kekuatan untuk mengamankan stabilitas organisasi.Â
Keempat hal tersebut yang akan menjadi pengaruh dalam suatu organisasi. Bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi anggotanya dalam organisasi. Pemimpin pastinya memiliki power atau kewenangan dan kekuatan dalam suatu organisasi. Power tersebut dapat dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu Hard Power dan Soft Power.Â
Hard power ialah kekuatan yang berasal dari posisi atau otoritas seseorang, menjadi suatu kekuasaan untuk mempengaruhi bawahannya dengan memberikan reward ataupun hukuman bila bawahannya tidak mengikuti apa yang diperintahkan. terdapat 5 jenis power dalam seorang pemimpin:
- Legitimate Power. Kewenangan yang diberikan kepada seorang pemimpin karena hasil dari posisi resmi yang ia jabati dalam suatu organisasi. Atau dapat didefinisikan juga sebagai kekuasaan yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pemimpin dalam memberi perintah untuk menuntut pengikutnya untuk menaati peraturan yang ada  di suatu organisasi.
- Reard Power. Kekuasaan untuk memberikan suatu penghargaan kepada orang lain. Keuntungan positif atau penghargaan yang diberikan kepada bawahannya yang telah mengikuti arahan-arahan dari seorang pemimpin. Atau bisa dikatakan juga sebagai suatu imbalan dari seorang pemimpin kepada pengikutnya karena sudah patuh terhadap aturan dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan arahan si pemimpin.
- Coercive Power. Suatu tindakan dimana seorang pemimpin berkuasa untuk memberi hukuman dan melakukan pengendalian dikarenakan orang tersebut tidak mengikuti aturan, atau tidak patuh terhadap apa yang sudah pemimpin tegaskan. Hal ini secara tidak langsung memaksa pengikutnya untuk bertindak tertentu.
- Expert Power. Suatu kekuatan yang dimiliki seorang pemimpin yang dihasilkan dari keterampilan khusus dimana keterampilan tersebut jarang dimiliki oleh orang lain. Hal ini yang bisa membuat pengikutnya patuh karena rasa kepercayaan mereka dan menilai pemimpin mereka memiliki penngalaman, pengetahuan , dan keterampilan khusus dalam suatu bida tertentu.
- Referent Power. Suatu kewenangan berdasarkan karakteristik kepribadian seorang pemimpin, yang menginginkan pengikutnya untuk memberi perhatian, memberi rasa hormat, serta kekaguman kepada pemimpin tersebut. Hal ini berkaitan dengan pesona dan karismatik seorang pemimpin yang menarik terhadap pengikutnya.
Kelima hal tersebut yang bisa menjadikan seorang pemimpin memiliki kekuatan lebih. Pemimpin mempunyai kekuatan dan otoritas untuk memberikan reward atau pun hukuman untuk anggotanya yang terlewat batas atau tidak mengikuti apa yang pemimpin perintahkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H