Nana membantu Mama mengisi air ke dalam gelas. Setelah itu, Nana segera mencuci tangannya dengan sabun. Setelah tangannya bersih, Nana segera kembali ke meja makan lalu berdoa bersama Mama.
"Makan yang banyak ya, Na," ucap Mama sambil mengisi piring Nana dengan nasi, setelah selesai berdoa.
"Iya, Ma. Pakai telur dadar, aja, ya. Nana enggak mau makan sayur."
"Kenapa enggak mau pakai sayur, Na? Sayur bayam itu rasanya enak. Apalagi ditambah dengan jagung manis."
"Nana enggak suka!"
Mama menarik napas panjang, lalu mengambil telur dadar dengan potongan besar dan meletakkannya di piring Nana. Mama lalu mengisi piringnya yang sudah berisi nasi dengan potongan telur dadar dan sayur bayam.
Nana langsung makan dengan lahap. Belajar sejak pagi membuat perutnya terasa lapar walaupun tadi pagi sudah sarapan dengan sepiring nasi goreng yang lezat.
"Nana, kamu tahu enggak kenapa mama selalu memasak sayur yang berbeda setiap hari?" tanya Mama setelah Nana selesai menghabiskan makanannya.
Nana menggelengkan kepala. Mamanya lalu tersenyum kemudian mengambil sepiring pepaya yang sudah didinginkan.
"Makan dulu buahnya, nanti mama kasih tahu alasannya. Makan sambil bicara, bisa membuat Nana tersedak."
Nana mengangguk lalu menghabiskan pepaya yang manis itu dengan segera.