Mohon tunggu...
Metik Marsiya
Metik Marsiya Mohon Tunggu... Konsultan - Menembus Batas Ruang dan Waktu

Praktisi Manajemen, Keuangan, Strategi, Alternatif dan Spiritual. Kutuliskan untuk anak-anakku, sebagai bahan pembelajaran kehidupan. ... Tidak ada yang lebih indah, saat menemani kalian bertumbuh dengan kedewasaan pemahaman kehidupan.... ................ tulisan yang selalu teriring doa untuk kalian berdua....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Jokowi, Investasi dan Utang Bukan Satu-satunya Jalan Keluar

10 Agustus 2019   19:41 Diperbarui: 10 Agustus 2019   20:24 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak mudah menemukan jabawan apa dan mengapa, jika kita berada di dalam posisi lingkaran kekuasaan dan kebijakan, apalagi jika kita hanya ahli dalam bidang tertentu saja.  

Tidak ada yang salah dalam semua keputusan dan kebijakan yang sudah dilaksanakan terkait dengan pembenahan masalah yang ada di negara kita. Bapak dan seluruh jajarannya telah bekerja dengan sangat keras untuk memperbaiki kondisi negara ini. Jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, Jokowi tetap yang terbaik. Jika dibandingkan dengan politisi lainnya, Jokowi masih yang terbaik. 

3. Sudut Pandang

Melihat permasalahan sebuah negara harus dilakukan secara utuh,bukan hanya bagian perbagian. Spesialisasi teknis penting, tetapi manajerial sama pentingnya. Teori penting, tetapi praktek juga sama pentingnya. Mencontoh best practise di luar negeri bagus, tetapi capture nya juga harus sama jangkauannya, frame nya. Ilmiah penting, tetapi Spiritual juga tidak kalah pentingnya.

Bung Karno dan Pak Harto mempunyai perbedaan pendapat dalam mengelola negeri ini, bahwa menurut Bung Karno  berdiri di kaki sendiri lebih baik, dan akan bagus dalam jangka panjang. Tetapi Pak Harto lebih suka menerima investasi dan utang dari luar negeri, membesarkan konglomerat dan dalam jangka panjang menciptakan kesenjangan sosial. 

Uang berkuasa atas negeri ini, atas partai politik, atas sebagian pemimpin negeri, atas kebijakan negara, yang sudah menggurita menjadi lingkaran setan. Solusi instan tidak akan pernah bagus untuk solusi jangka panjang. 

Kebijakan yang dibuat berdasarkan best practise dari negara lain dengan kajian ilmiah ini adalah hal yang wajib dilakukan. Kebijakan seperti ini mempunyai kelemahan jika negara kiblat ternyata mempunyai pondasi budaya yang berbeda, baik secara kemapanan ekonomi, budaya masyarakatnya,  tingkat kedisiplinan, tingkat pendidikan,  dan kualitas penegakan hukum. Bahkan mencontoh dalam bidang kebijakan keuangan juga selayaknya untuk memperhatikan hirarki ketatanegaraan negara asal yang dicontoh. 

dokpri
dokpri
4. Frame

Melihat hal besar, dalam cakupan yang luas, dalam sebuah jangkauan yang besar adalah sebuah hal yang rumit, komplek, ribet, tidak mudah, melibatkan banyak faktor, banyak elemen, banyak variable, banyak ilmu dan pengetahuan. Melihat dengan detil, dan akan membutuhkan banyak orang untuk melakukannya. Banyak kepala banyak pemikiran, berbeda sudut pandang, berbeda tujuan. 

Dengan tenaga spesialisasi yang berbeda-beda akan membuat satu bagian dengan bagian lainnya sering tidak terkoordinasikan dengan baik, alias tidak nyambung. Kebijakan yang dibuat menjadi kurang sinkron antara satu bidang dengan bidang lainnya. Bahkan ada kebijakan yang dibuat jauh dari penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.   

Hilang ujungnya, dan alih-alih berhenti atau melambat, tetapi yang seringkali adalah negara tidak disadari salah arah dalam menuju pembangunannya. Merasa sudah benar tujuannya tetapi justru menjadi semakin jauh dari tujuan, alias nyasar dengan sukses ilang dalane.

Menyederhanakan masalah, kembali kepada hal-hal yang mendasar, kembali kepada substansi dasarnya. Tidak ada hal besar kecuali kita membesar-membesarkannya, tidak hal kecil kecuali kita menyepelekannya, tidak ada hal rumit, kecuali kita merumitkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun