Tidak ada yang salah atas keputusan sang ratu, karena perjanjian telah disepakati untuk sebuah keadilan. Sang ratu unjuk kekuatan. Mengantarkan kedua tamu agung langsung melihat pengantinnya sambil menambahkan kekuatan energi emas dan api kepada seluruh pasukan pendukung Jokowi. Dominasi pendaran kuning semburat merah lidah api, oranye menjadi garis-garis dari bagian emas. Pemandangan elok luar biasa memenuhi mayapada jagad bathin. Cakrawala tak berbatas, emas api kekuningan menjadi pemandangan seantero langit.
Belum cukup sampai di situ, dari ujung timur cakrawala tampaklah sepasang buaya raksasa. Kulitnya terbuat dari emas mutu manikam, langkahnya anggun, tamu agung sang ratu berikutnya. Ucap salam bagi seluruh pasukan ghaib, bagi sang ratu. Kedua mahluk ini akan menjadi pendukung setia sang ratu. Konon dari pengakuannya, sepasang buaya ini adalah utusan dari Kanjeng Romo Panembahan Senopati pendiri kerjaan mataram untuk menjadi pendukung calon raja Jakarta yang katanya memihak rakyat. Urun kekuatan.
Habis sudah cerita jagad spiritual. Penyesalan dari pasukan pendukung Foke tidak bisa dielakkan. seandainya saja mereka mau mengikuti peraturan yang ada, sabar menunggu hari H pelaksanaan pertandingan dan berbuat jujur, maka ceritanya tidak akan menajdi seperti ini. Nasi telah menjadi bubur.
Maka Jokowi hanyalah menunggu waktu untuk dikukuhkan secara nyata sebagai raja Jakarta, demikianlah bahasa mahluk-mahluk ghaib itu. Kejadian di dunia nyata hanyalah sisa-sisa cerita lanjutan yang sudah diketahui akhirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H