Saat ini di beberapa wilayah telah memasuki musim penghujan, intensitas hujan yang turun hampir di sepanjang hari membuat udara basah dan dingin.
Salah satu yang dirasakan oleh banyak orang di musim penghujan ini adalah cepat lapar dan selalu ingin makan lebih sering dari biasanya.Â
Dan biasanya dalam bayangan kita saat berasa lapar dan kedinginan adalah makan hidangan berkuah yang hangat.
Di musim penghujan yang tentu saja jauh lebih dingin dari cuaca biasanya membuat tubuh memerlukan banyak energi untuk menjaganya tetap hangat. Dan bukan itu saja di musim penghujan orang-orang rentan sakit karena perubahan cuaca.
Nah terkait dengan itu, makanan merupakan salah satu kebutuhan yang cukup menjadi perhatian banyak orang, bukan saja terkait dengan gizi dan kalorinya untuk menjaga tubuh tetap hangat dan juga fit. Tetapi tentu juga dengan rasa dan kecocokannya dengan udara basah dan dingin musim penghujan.
Nah, kalau untuk urusan ini sepertinya makanan tradisional dan lokal Indonesia deh yang pas. Salah satunya adalah hidangan Pallubasa yang merupakan hidangan makanan berkuah khas orang Makassar.
Hampir sama dengan Coto Makassar, Pallubasa adalah hidangan daging berkuah yang mengunakan berbagai bumbu dan rempah, Pallubasa paling maknyus disantap saat masih panas apalagi di dinginnya hujan.
Dulunya Pallubasa ini lebih sering disajikan dengan memakai daging kerbau, sehingga dulunya sering disebut Tedong (kerbau) Pallubasa.Â
Dengan daging kerbau memang rasanya sedikit lebih mantap, tetapi karena sekarang di pasaran lebih banyak tersedia daging sapi, yah dengan daging sapi pun tetaplah mantul.
Mungkin banyak orang yang sudah familiar dengan Coto Makassar, yang untuk lebih nikmatnya biasanya disantap dengan ketupat, beda dengan Pallubasa ini yang lebih nikmat disantap dengan ditemani nasi putih saja.
Pallubasa artinya dimasak dengan kuah, bahan utamanya adalah daging dan bagian dalam sapi/kerbau seperti jantung, babat, hati, limpa, dan usus. Kemudian dimasak dengan berbagai bumbu dan rempah, seperti cengkeh, lada, ketumbar, jintan, jahe, lengkuas, pala, bawang merah dan putih, cabai merah, serai, kayu manis, air asam, dan kelapa parut yang disangrai.
Dan saat akan disantap Pallubasa ditambahkan kuning telur ayam atau telur bebek agar kuah Pallubasa yang penuh dengan parutan kelapa sangrai sedikit lebih mengental, ditambahkan perasan jeruk nipis dan sambal yang kepedasannya disesuaikan dengan selera.
Perpaduan antara daging yang kaya protein dan kalori dengan cita rasa aneka bumbu dan rempah yang disantap dalam keadaan panas sungguh kombinasi yang menghangatkan dan menyehatkan yang membuat penikmatnya lupa untuk berhenti.
Daripada hanya membayangkan, yukk mari kita coba membuatnya, berikut ini resepnya:
Bahan-bahan:
1 kg bagian sapi (terdiri dari campuran daging, hati, jantung, limpa, babat, dan usus)
Bumbu halus :
- 8 buah cabe merah keriting
- 12 siung bawang merah
- 7 siung bawang putih
- 1 sdm ketumbar
- 1/2 sdt jintan
- Garam secukupnya
- 1/2 telunjuk jahe (+/- 3 cm)
- 1/2 biji pala
Bumbu :
- 1 sdt gula merah
- 1 batang serai, (di memarkan)
- 1/2 telunjuk lengkuas, (+/- 3 cm di memarkan)
- 7 buah cengkih
- 1 telunjuk kayu manis (+/- 3 cm)
- 750 ml air kaldu dari rebusan daging
- 50 ml air asam jawa
- Kelapa parut, sangrai, (haluskan sampai berminyak)
Cara Membuat :
1. Sebelumnya rebus dahulu daging sapi dan isi dalamnya di tempat berbeda atau terpisah sampai semuanya empuk dan matang. Ambil air kaldunya +/- 750 ml. Lalu potong-potong daging dan bagian isi dalam sesuai selera, lalu sisihkan.
2. Kemudian panaskan minyak goreng untuk menumis bumbu halus yang ditumis bersama serai, lengkuas, cengkeh, kayu manis, dan juga gula merah hingga matang dan beraroma harum.
3. Selanjutnya masukkan daging dan bagian isi dalam sapi sambil diaduk hingga rata. Lalu tambahkan air kaldu sapi, dan masak dengan menggunakan api kecil sampai mendidih.
4. Kemudian masukkan air asam jawa dan kelapa sangrai. Aduk kembali dan masak hingga bumbu meresap dan kuah mengental. Angkat dan siap disajikan, dengan diberikan taburan daun bawang plus bawang goreng, dan jangan lupa tambahkan sambal.
5. Catatan: Setelah hidangan dimasukkan ke dalam mangkuk saji, sebelum disantap bisa ditambahkan kuning telur mentah lalu diaduk agar kuah sedikit lebih mengental tapi tetap ringan disantap.
Selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H