Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Polio Muncul Kembali, Pekan Imunisasi Nasional Polio Harus Sukses

2 Agustus 2024   22:59 Diperbarui: 2 Agustus 2024   23:10 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi tidak bisa dipungkiri, masih ada saja warga masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan untuk datang mengikuti pemberian imunisasi polio kepada anak-anak mereka, dengan berbagai alasan dan bahkan ada juga yang tanpa alasan sama sekali.

Di antara masyarakat, masih ada stigma negatif terhadap vaksin yang menurut mereka bisa memberi pengaruh negatif terhadap kesehatan, khawatir terhadap efek samping vaksin dll. Ini menjadikan mereka takut, hingga enggan mengikuti PIN Polio.

Pikiran sempit masyarakat seperti ini memang agak sulit untuk dihadapi, jangankan polio yang saat ini mungkin belum nampak di depan mata,  saat Covid-19 saja yang nyata keganasannya di depan mata masih banyak masyarakat yang enggan untuk divaksin.

Ini menjadi tugas berat bagi kader posyandu yang menjadi penghubung terdepan untuk meyakinkan bahwa risiko efek samping imunisasi jauh lebih kecil ketimbang risiko jika terjangkit penyakit polio yang serius.

Meskipun demikian untuk di posyandu tempat saya tercatat hanya tiga anak yang tidak datang ke posyandu dari sekitar 70-an lebih anak yang terdaftar. Dan alhamdulillah untuk kelurahan kami telah mencapai 99% pada akhir tahap I. 

Di antara alasan tidak ikut imunisasi, ada yang karena anaknya sedang flu, tetapi setelah kami datangi dan menjelaskan bahwa asalkan tidak sedang demam dan hanya flu biasa saja tetap bisa diimunisasi, orangtua si anak akhirnya bersedia membawa anaknya ke Puskesmas.

Ada pula yang beralasan bahwa anaknya telah lengkap menerima vaksin polio sebelumnya, padahal program Sub-PIN Polio ini harus tanpa melihat riwayat dan status vaksin/imunisasi sebelumnya.

Sebagaimana yang kita tahu, dari tiga kasus yang ditemukan di Indonesia pada Desember 2023 - Januari 2024. Kasus pertama dialami oleh anak perempuan berusia 6 tahun yang berdomisili di Jawa Tengah dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali.

Kasus kedua yang terjadi di Jawa Timur, dialami oleh balita laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan dengan riwayat pemberian imunisasi lengkap, namun si anak tersebut terdeteksi mengalami malnutrisi.

Dan kasus ketiga dialami oleh balita laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan yang juga berdomisili di Jawa Timur dengan riwayat pemberian imunisasi polio tetes (OPV) 4 kali dan imunisasi polio suntik (IPV) 1 kali. Hasil pemeriksaan ketiganya menunjukkan positif terjangkit virus polio tipe 2.

Tugas berat dalam rangka membawa Indonesia bebas polio di tahun 2026 adalah menyadarkan masyarakat dan menjadikan semua lapisan peduli untuk berperan serta menyukseskan semua program pemerintah yang berkaitan dengan penanganan polio.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun