Yang paling seru dan membuat gelisah adalah menunggu ibu sudah dapat rejeki untuk membelikan kami baju lebaran, yang bikin sedih itu kalau teman-teman bercerita sudah punya baju lebaran sementara kami masih menunggu kapan diajak ibu ke pasar untuk membeli baju lebaran. Tetapi Alhamdulillah, walaupun diantara teman-teman mungkin keluarga kamilah yang secara ekonomi paling rendah, namun ibu selalu bisa memberikan kami bersaudara baju baru untuk kami pakai berlebaran dengan penuh kebanggaan dan kegembiraan.
Dan kini, semua keseruan ramadan yang ada dalam kenangan itulah yang membawa kami akhirnya paham apa dan bagaimana cara untuk mengisi ramadan dengan ibadah sebagaimana yang seharusnya. Dan cara itu pula yang kami terapkan bagi putra dan putri kami di bulan ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H