Acara pesta panen ini biasanya akan berlangsung hingga sore hari, bahkan sampai keesokan harinya, keluarga dan kerabat yang datang kadang bersama kerabat yang bahkan pemilik kebun sendiri pun tak mengenalnya.
Ketika pesta panen telah usai, kerabat keluarga pun pulang, dan biasanya mereka pulang juga dengan membawa jagung muda yang baru saja dipanen.
Jika kita menilai tradisi ini secara ekonomis tentulah tidak menguntungkan, tapi bagi kami masyarakat Muna, tradisi ini bukan perkara untung rugi, tapi dengan melaksanakan tradisi turun-temurun dari orang-orang tua, ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi pemilik kebun.
Tradisi dan kearifan lokal masyarakat Muna mempercayai bahwa dengan banyak keluarga kerabat yang hadir, maka akan diganti dengan hasil panen jagung yang lebih banyak lagi nantinya dari Allah SWT. Ini semua menunjukan bahwa masyarakat Muna itu bersifat terbuka, sosial, dan kekeluargaan yang tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI