Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jembatan Teluk Kendari, Hadiah Jokowi untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

25 Oktober 2020   20:11 Diperbarui: 25 Oktober 2020   20:29 2368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Jembatan Teluk Kendari dok. pri ubotch/Subhan Rahim

Namun karena jembatan ini selesai setelah 2 periode gubernur Nur Alam berakhir dan digantikan oleh Ali Mazi yang sebelumnya adalah gubernur sebelum Nur Alam, saat peresmian namanya berubah tanpa kata Bahteramas lagi, ini juga menjadi isu panas kenapa harus menghilangkan kata Bahteramas yang menurut sebagian orang sama saja menghilangkan penghargaan terhadap perjuangan panjang dan berat Nur Alam sebagai gubernur dalam mewujudkan jembatan teluk Kendari.

Selain heboh klaim mengklaim tadi, yang lebih konyol lagi adalah eforia masyarakat menyambut diresmikannya jembatan teluk Kendari ini. Baik masyarakat yang tinggal di kota Kendari maupun masyarakat dari kabupaten lain di Sulawesi Tenggara, yang berbondong-bondong memenuhi jembatan untuk berselfi ria. 

Bukan saja puluhan orang tapi mencapai ribuan orang memenuhi jembatan sepanjang 1,34 km ini dengan lebar 20 m, bercampur baur antara orang, mobil, motor dan sepeda, tua, muda dan anak-anak yang parahnya sudah mengabaikan protokol kesehatan, padahal kota Kendari termasuk zona merah covid 19 dengan jumlah konfirmasi positif 2300an orang.

Eforia atas peresmian jembatan kebanggaan warga Sulawesi Tenggara khususnya kota Kendari ini memang wajar, selain jembatan ini merupakan proyek prestisius untuk ukuran kota sedang seperti Kendari, juga secara estetika dengan view dan lanskap yang sangat indah.

Jembatan teluk Kendari mempunyai daya tarik wisata yang bisa dijadikan ikon kota Kendari apalagi pemerintah kota dan juga propinsi mengintegrasikan keberadaan jembatan ini dengan simpul-simpul wisata dan ekonomi pendukung yang intens dikembangkan oleh Pemkot Kendari dan Pemprov Sulawesi Tenggara.

Gambar kemacetan di atas jembatan dok. pri ubotch/Subhan Rahim
Gambar kemacetan di atas jembatan dok. pri ubotch/Subhan Rahim
Sampai hari ini eforia masyarakat untuk berkunjung ke jembatan kota Kendari masih sangat tinggi, meski sudah diturunkan petugas pengamanan dari unsur pol PP, polri dan juga TNI untuk mengatur masyarakat yang memenuhi jembatan, kemacetan panjang dan parah tetap terjadi, dan satu yang sangat disayangkan dari masyarakat adalah ketidakpedulian mereka baik terhadap resiko penularan covid-19, juga kesadaran menjaga kebersihan yang sangat rendah.

Sepanjang jembatan serakan sampah bertebaran mulai dari bekas bungkus makanan kemasan, minuman kemasan, kulit buah, kulit dan batang jagung hingga kertas dan plastik dan sampah yang dibuang oleh masyarakat bukan saja di atas jembatan tapi juga sengaja dibuang ke teluk sebagai mainan atau hiburan.

Euforia dengan berselfi dan berfoto ria di atas jembatan teluk Kendari, sore ini telah menelan korban, seorang warga yang asyik berselfi ditengah jalur jembatan tertabrak kendaraan hingga harus dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi terluka parah.
Sebenarnya bebasnya masyarakat menikmati keindahan jembatan ini diberikan hanya sampai 1 Minggu setelah peresmian, setelah itu akan diberlakukan aturan-aturan yang mengatur keamanan, kenyamanan dan ketertiban di jembatan teluk Kendari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun