Awan hitam seperti enggan berarak
bergantung sesaat lalu menghilang
pada bibirku yang resah mengutuk pantai yang tak lagi berpasir.
Semoga kekecewaan yang menggayut ini
lekas luntur dan cepat menghilang
seperti embun di atas daun yang terusir oleh sinar mentari.
Semoga nanti bisa kunikmati rimbunnya bakau
yang merambat pelan bersama kepak sayap bangau
menari bersama sepoi angin
Sebelum tangan-tangan kelaparan yang serakah
menghapus warna pada lukisan yang telah buram ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!