Mohon tunggu...
Metia Septiani
Metia Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

musik itu indah, lagi belajar dan mencari ilmu tentang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengukur Efektivitas Kepemimpinan Transformasional dalam Membentuk Budaya Organisasi Berkelanjutan

8 Juli 2024   20:25 Diperbarui: 8 Juli 2024   21:08 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

          Dalam era yang ditandai oleh perubahan yang cepat dan kompleksitas yang meningkat, kepemimpinan transformasional menjadi kunci utama bagi organisasi yang ingin tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang. Budaya organisasi yang berkelanjutan tidak hanya mencakup nilai-nilai yang dianut oleh sebuah perusahaan, tetapi juga cara bagaimana nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari di antara anggota organisasi. Kepemimpinan transformasional, dengan fokus pada visi yang inspiratif, motivasi, dan pengembangan karyawan, diyakini dapat membentuk dan memperkuat budaya organisasi yang berkelanjutan.

Kajian Teori

1. Kepemimpinan Transformasional

          Kepemimpinan transformasional merupakan gaya pemimpin yang menstimulasi dan merubah persepsi anggota organisasi untuk mengikuti pemimpin (Kuhnert & Lewis, 1987), dan mendorong individu untuk melakukan perubahan status sosial melalui sebuah perubahan yang positif mengikuti arahan dari seorang pemimpin (Mangalam Birla, 2005). Tipe kepemimpinan transformasional merupakan tipe kepemimpinan ideal yang sudah diakui selama lebih dari tiga decade belakangan ini, disamping tipe kepemimpinan situasional (Kuhnert & Lewis, 1987).

           Teori kepemimpinan transformasional menekankan pentingnya kepemimpinan yang mampu menginspirasi dan membimbing bawahan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Bass (1985), ada empat komponen utama dari kepemimpinan transformasional: idealized influence (pengaruh idealis), inspirational motivation (motivasi inspiratif), intellectual stimulation (stimulasi intelektual), dan individualized consideration (pertimbangan individual).

          Kepemimpinan transformasional dikenal efektif dalam merangsang kreativitas, inovasi, dan perubahan di dalam organisasi. Melalui pengaruhnya yang kuat, pemimpin transformasional mampu membentuk budaya organisasi yang adaptif dan responsif terhadap tantangan eksternal dan internal(Slahanti & Setyowati, 2022).

2. Budaya Organisasi Berkelanjutan

          Definisi budaya organisasi menurut Hofstede (1980) yakni seperangkat nilai, persepsi, pola pikir, dan simbol yang ditonjolkan individu maupun sekelompok orang dalam sebuah organisasi. Deskripsi budaya dalam gambaran organisasi sangat penting, karena melalui budaya dalam organisasi symbol dan interaksi sosial antar anggota organisasi terlihat jelas, seberapa besar anggota mempersepsikan nilai yang ada dalam organisasi (Schein, 2017). Organisasi sebagai sebuah instrument yang menghasilkan barang atau jasa, juga menghasilkan artefak, ataupun tinggalan yang merupakan gambaran interaksi anggota organisasi.

          Budaya organisasi yang berkelanjutan mempromosikan nilai-nilai seperti keberagaman, keadilan, inovasi, dan tanggung jawab sosial. Hal ini tidak hanya menjadi landasan moral bagi organisasi, tetapi juga menentukan cara organisasi berinteraksi dengan stakeholder eksternal dan internalnya. Budaya berkelanjutan membutuhkan komitmen dari seluruh anggota organisasi, yang dipelopori oleh kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada nilai.

Dampak Kepemimpinan Transformasioanal pada Perubahan Budaya Organisasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun