Baru berjalan beberapa meter, perut Sani kembali berbunyi. "Sudah perut jangan ribut, sebentar lagi kita makan," katanya. Sani coba melanjutkan tidurnya yang terhenti di sebuah kursi taman. Namun sudah hampir setengah jam membolak-balikan badan, rasa kantuknya tidak juga datang.Â
Perutnya kembali berbunyi. "Sudah cukup perut, kamu sabar jangan bunyi terus, nanti kita beli nasi dengan uang tadi," ujar Sani sembari terus membolak-balikkan tubuhnya di kursi taman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H