Judul: 20th Century Girl
Sutradara: Bang Woo-ri
Penulis: Bang Woo-ri
Pemain: Byeon Woo-seok, Kim Yoo-jung, Park Jung-woo, dan Roh Yoon Seo
Durasi: 2 jam 1 menit
Produksi: Yongfilm
Ketika kita menilik ke belakang lagi, seperti kita tahu bahwa sudah banyak serial maupun film yang mengangkat tema mengenai cerita anak muda dan cinta pertama. Tidak dipungkiri, memang bisa dikatakan jika tema itu sudahlah usang dan klise, sehingga terkadang hal itu cukup tricky dan juga agak berisiko bagi seorang sutradara saat dirinya akan mengangkat kisah-kisah dengan tema yang serupa. Biasanya, film atau serial yang menyuguhkan cerita yang memiliki kemiripan dengan film atau serial yang sudah-sudah, maka tidak jarang akan membuat penonton merasa bosan atau bahkan jenuh ketika menontonnya. Namun, sebenarnya hal-hal tersebut bukanlah sama sekali tidak bisa diatasi, justru saat seorang sutradara memilih sebuah tema yang mainstream, maka dia mau tidak mau memang wajib hukumnya memutar otak guna menyuguhkan sebuah keunikan pada film atau serial yang dibuatnya itu. Dengan menghadirkan sebuah keunikan di dalam serial maupun film itulah yang paling tidak akan sedikit ampuh untuk membuat suatu karya menjadi lebih "berciri khas", sekalipun dia mengambil suatu tema yang sudah banyak dibicarakan. Hal tersebut pun sudah dibuktikan oleh seorang sutradara Bang Woo-ri melalui film terbarunya berjudul 20th Century Girl.Â
Film 20th Century Girl ini merupakan film yang berkisah tentang persahabatan dan cinta pertama yang berlatar belakang tahun 1999.  Secara lebih mendetail, film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Na-Bora yang diperankan oleh Kim Yoo-jung membantu sahabat dekatnya bernama Kim Yeon-du yang diperankan oleh Roh Yoon Seo dalam mencari tahu sosok remaja laki-laki yang telah berhasil memikat hati Yeon-du pada pandangan pertama selama Yeon-du berada di luar negeri untuk melakukan operasi jantung. Mungkin, tema cerita yang disajikan dari film ini sudah seringkali disuguhkan di film-film lainnya, tapi seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa film 20th Century Girl telah sukses mengemas cerita dengan format lebih menarik dan berbeda. Sebenarnya, "kekhasan" dari film ini sudah terlihat dari beberapa aspek yang membangun cerita di dalamnya, seperti tone warna yang digunakan dalam membangun nuansa masa lalu sekaligus masa muda;  plot twist yang hadir di dalam proses pengembangan cerita; tata artistik yang cukup memukau dalam  menggambarkan tahun 1999; dan para pemeran yang begitu andal dalam menyampaikan pergolakan emosi tokoh. Semua aspek itulah yang pada akhirnya membuat film ini mempunyai daya tariknya tersendiri. Tema yang pada awalnya terkesan biasa dan ringan pun akhirnya film ini tetap terasa menjadi sebuah hiburan yang menyenangkan dan menyegarkan.
Sebenarnya, sudah sangat begitu jelas bahwa tone warna yang dominan digunakan di film 20th Century Girl ini telah mampu membuat kedua mata ini langsung terpikat dalam sekali pandang karena keberadaan tone warna yang dipakai sungguh terlihat cantik dan hidup. Kemungkinan memang bagi beberapa orang justru merasa terganggu atau bahkan tidak nyaman dengan pemilihan tone warna tersebut, tapi bagi saya melihat tone warna di film ini sejatinya sungguh nampak sangat ikonik dan justru membantu dalam menambah unsur estetika di dalamnya. Film ini cenderung lebih dominan menggunakan tone warna biru, kuning, dan juga hijau. Dengan menggunakan warna-warna tersebut, maka nuansa masa muda yang hendak diciptakan pun menjadi benar-benar terasa begitu penuh semangat, menyenangkan, dan menyegarkan. Nuansa retro pun juga terbangun dengan sempurna hasil dari perpaduan antara tone warna yang lembut dan cerah dengan efek gambar ala-ala kamera analog.Â
Menjadi lebih menarik lagi, dalam film 20th Century Girl ini memuat dua buah plot twist yang keduanya sama-sama mampu membuat penonton cukup tercengang. Kehadiran plot twist ini menjadi poin tambahan dalam perihal upaya menciptakan keunikan alur cerita dari film ini karena sifat dari plot twist itu sendiri adalah sebagai semacam "kejutan untuk memeriahkan", sehingga alur cerita yang mengangkat tema klise pun akhirnya tidak terasa monoton. Selain itu, dengan adanya plot twist di dalam sebuah cerita juga turut serta berkontribusi dalam meningkatkan rasa penasaran penonton karena penonton akan senantiasa dibuat bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi di adegan-adegan berikutnya setelah kemunculan dari plot twist. Dapat dikatakan plot twist menjadi salah satu "nyawa cadangan" bagi sebuah serial atau film yang mengangkat tema cerita yang terbilang sudah cukup repetitif.