Pagi ini di grup wa kami alumnus teknik mesin suatu ptn di Jawa Timur tercetus & tersiarkan buah pemikiran yang menggelitik. Sepertinya tak kurang bernilai andai dipertimbangkan dan direnungkan dengan hati jernih.
 Bagus sebagai masukan Revolusi Mental.
 Demikian sari patinya.
 Ada Bahan Inspirasi bagus dari mas Dakso Sriyono_ubtm70 sbb: "Filosofi Orang Jepang Mengenai Empati" (Bagus Banget, Wajib Dibaca & Dishare)
 Hubungan antar manusia yg paling tinggi levelnya, yang terus diajarkan dari generasi ke generasi, diajarkan sejak balita & menjadi kiblat orang Jepang adalah "Empati".
 Empati atau mem-posisi-kan diri menjadi ORANG LAIN (memposisikan diri kita menjadi lawan bicara).
 Kalau sedang ngomong sama Orang Tua, cobalah untuk menjadi orang tua yang sering "kebingungan" itu.
 Sedang ngomong dengan "Anak Anda", maka jelmakan diri Anda menjadi anak yang bandel.
 Sedang ngomong ke Customer atau Downline, maka menjelmalah menjadi dia terlebih dulu.
 Mau ngomong ke Upline, Sahabat, Musuh, maka jadikanlah diri Anda diri mereka terlebih dulu & bila Anda menjadi dia, "apa yang ingin Anda dengarkan?"
 Kenapa dompet yang jatuh di kereta Jepang, kemungkinan besar AKAN balik ke pemiliknya?
 Karena yg menemukan langsung akan berpikir, bila uang di dompet ini saya ambil... Jangan-jangan yang punya, gak punya uang lagi, gajian baru bulan berikut nya, dia pasti akan bingung bayar hutang, bingung bayar listrik, bingung beli makan, nanti dia akan dimarahin istri, anak dia akan kelaparan atau dia akan mati karena perbuatan saya ini.