[caption caption="Illustration. Source: www.dreamstime.com"][/caption]
[Humor Bergizi] Pasca Operasi
Setelah menjalani operasi, Joe masih harus dirawat di rumah sakit. Pagi di suatu hari yang sepertinya cerah di luaran sana, terbawa sirkulasi udara secara alamiah via ventilasi dan jendela yang sedikit terbuka, meruapkan aroma segar masuk kamar.
Bangun pagi itu Joe merasa kondisi badannya sudah membaik. Maka, kala sebagaimana biasa ia dimandikan oleh suster perawatnya nan muda dan kebetulan cantik, ramah pula pembawaannya, kali ini selera ngiseng Joe terbit. Jadilah Joe berbulat tekad alias mantap menggoda sang perawat. Nah, untuk itu, mari pembaca, kita simak dialog yang terjadi dalam rangka iseng-iseng mengasyikkan ini.
Â
 "Suster," kata Joe mengawali, "misal kata nih, aku kasih suster uang 500 ribu, boleh gak ya aku dapat ijin melihat yang di balik BH suster?"
"Naah..... Merasa kesehatan pulih ternyata genitnya koq kebawa yaaa.... Cuma segitu sih tanggung mas....," balas goda si suster.
Joe: "Kurang memang ya sus duit segitu itu? Minta berapa dah patutnya, sebutkan saja."
Suster: "Kalau berani kasih 3 juta, mas akan saya tunjuki sekalian TEMPAT KELUARNYA BAYI..."
 "Wow. Beneran nih?" Joe bertanya. Untuk mengail konfirmasi maksudnya. Sembari kentara banget berikhtiar sembunyikan rasa senang yang tiada banding. Sesudah sempat terpana sesaat itu.
Suster tidak menjawab, hanya tersenyum dan mengangguk. Sebuah penanda yang tidak sulit ditafsirkan. Lalu, menarik uang dari tas pinggangnya, menyerahkan ke genggaman jemari lentik suster tentunya diiring ucap pemantap nan menjurus.
Joe: "Nih uangmu yang 3 juta."
Secepat sinar kilat menyambar anak tokek hinggap di bingkai jendela si suster bersimsalabim sehingga uang itu lenyap dari pandangan, aman sembunyi di balik daleman. Mengiralah Joe dengan besar pengharapan bahwa jemari lentik suster segera setelahnya, lantas melanjut gerakannya ke arah objek fantasi. Nyatanya, lalu yang dia dengar malah suster berkata begini ....
 "Mas, sampeyan keluar kamar, ambil arah kanan, jalanlah terus ikuti koridor sampai mentok. Di sana mas akan jumpai papan bertulisan RUANG BERSALIN. Di situlah TEMPAT KELUARNYA BAYI...."
HAAA.....??? Ha ha ha hahaha....
Catatan para proof-readers:
PR-1: "Senyampang suster belum belagak pikun, tiga juta yang dibayarkan tadi cepat saja mintakan kwitansi. Penasaran banget pengen ngerti saja apa & bagaimana nanti bacaannya titik-titik sesudah frasa: Untuk pembayaran......"
PR-2: "Untuk pembayaran kegoblokannya pak Joe sendiri dong."
PR-1: "Wuikkkk mahal nian sob. Padahal masih imbuh menahan malu bukan si Joe itu yah?"
PR-2: "Itulah upahnya. Maka dari itu, jadi lekaki mbok yao jangan aneh-aneh bin macem-macem... Itu cuma menyitir wejangan pak ustadz lho."
 Pesan moral cerita:
Sila tanya pada bang Felix Tani hahahah... Beliau yang lumrah menutup HRM aka Humor Revolusi Mental yang dibuatnya dengan penutup artikel yang begituan.
Aha!?!
-----oo0O0oo-----
Tabik dan salam SEHATHUmorana
ttd & cap stempel resmi
Departemen Kesehatan Lahir Bathin
Pemantik ide: Jal SamsiH_ubts73_14/03 suwun.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H