Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersyukur di Tengah Beratnya Ujian Hidup

27 Januari 2025   09:38 Diperbarui: 27 Januari 2025   09:39 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI

Hidup tidak pernah lepas dari ujian. Terkadang, kita dihadapkan pada situasi yang terasa begitu berat hingga sulit untuk menemukan hal-hal yang patut disyukuri.

Namun, di balik setiap ujian, ada pelajaran berharga yang Allah berikan kepada kita. Syukur adalah salah satu kunci untuk menemukan hikmah tersebut.

Kisah Inspiratif Seorang Kakek

Seorang syeikh berusia 80 tahun pernah menghadapi ujian besar dalam hidupnya. Infeksi telinga yang parah hampir membuatnya kehilangan pendengaran. Dokter menyarankan operasi segera untuk mencegah ketulian permanen.

Dengan penuh tawakal kepada Allah, ia menjalani operasi tersebut dan, alhamdulillah, berhasil mendapatkan kembali pendengarannya.

Namun, momen yang paling menggetarkan hati terjadi setelah operasi selesai. Ketika syeikh ini menerima tagihan biaya operasi, ia menangis. Dokter yang melihat hal itu merasa iba dan menawarkan pembebasan biaya jika tagihan tersebut terlalu berat baginya.

Tetapi dengan air mata yang mengalir, syeikh ini menjawab, "Aku bukan menangis karena jumlah yang harus kubayarkan. Aku menangis karena Allah telah memberiku pendengaran yang sempurna selama 80 tahun, dan selama itu Allah tidak pernah mengirimiku tagihan."

Pernyataannya yang tulus menggambarkan kesyukuran yang lahir dari kesadaran mendalam atas nikmat yang sering terlupakan. Kisah ini mengajarkan bahwa nikmat-nikmat Allah, meskipun tampak biasa, sesungguhnya tidak ternilai harganya.

Refleksi dari Kisah Sang Kakek

Sering kali kita baru menyadari betapa berharganya sesuatu setelah kehilangannya. Pendengaran, penglihatan, kesehatan, hingga udara yang kita hirup setiap hari adalah nikmat luar biasa yang sering luput dari rasa syukur kita.

Allah dengan kasih sayang-Nya memberikan semua itu tanpa meminta imbalan, tetapi justru menambah nikmat bagi mereka yang bersyukur. Sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim [14]: 7)

Kisah ini juga menjadi pengingat halus bahwa ujian adalah cara Allah mengajarkan kita untuk merenungi nikmat yang telah diberikan. Melalui ujian, hati kita diuji untuk tetap bersyukur dan tidak larut dalam keluhan.

Syukur dalam Ujian: Jalan Menuju Kedamaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun