Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus mengambil peran yang lebih besar dalam memberikan perlindungan kepada investor. Dalam kasus Bukalapak, investor retail dan institusi telah menanggung kerugian besar akibat keputusan yang diambil perusahaan dan aturan IPO yang menguntungkan startup meski kinerjanya kurang memadai.
Pelajaran untuk Investor Cerdas
Dari kisah Bukalapak, kita belajar bahwa tidak ada yang pasti dalam dunia investasi. Meskipun sebuah perusahaan terlihat menjanjikan, investor harus tetap berhati-hati dan melakukan penilaian objektif terhadap kinerja keuangan dan prospek bisnis jangka panjang.
Kita tidak boleh terjebak hanya pada janji-janji besar yang sering kali belum terbukti, melainkan harus berfokus pada data dan fakta yang ada. Investasi yang bijak adalah investasi yang dilakukan setelah melakukan riset mendalam, memperhitungkan risiko, dan memprediksi potensi jangka panjang.
Kisah Bukalapak mengajarkan kita untuk lebih cerdas dalam memilih perusahaan yang ingin kita dukung, serta pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan strategi yang bisa mengubah prospek perusahaan secara drastis.
Kesimpulan
Janji manis Bukalapak yang berujung pahit adalah sebuah peringatan bagi semua investor untuk tidak hanya melihat potensi keuntungan, tetapi juga melakukan evaluasi mendalam terhadap risiko yang ada.
Evaluasi yang cermat terhadap kinerja, strategi, dan kekuatan perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar adalah kunci untuk menghindari kerugian dan memastikan bahwa investasi yang dipilih memiliki dasar yang kokoh.
Dengan memahami hal ini, diharapkan kita bisa lebih cerdas dalam memilih investasi yang tidak hanya menjanjikan keuntungan, tetapi juga memiliki dasar yang kuat untuk bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif.
Dengan demikian, para investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan memilih peluang investasi yang lebih berkelanjutan.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H