Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Diskusi Membaca Sejarah Indonesia di Kompas Institute

1 Desember 2024   07:49 Diperbarui: 1 Desember 2024   08:02 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menemukan Jati Diri Bangsa untuk Generasi Muda

Dalam perjalanan bangsa yang panjang, sejarah memiliki peran penting sebagai pilar identitas. Namun, ironisnya, mata pelajaran sejarah di sekolah seringkali menjadi momok bagi banyak siswa.

Dalam sebuah diskusi bertajuk "Membaca Sejarah Indonesia" yang diadakan pada hari Sabtu, 30 November 2024 di Kompas Institute, beberapa fakta menarik terungkap: pelajaran sejarah sering dianggap membosankan karena lebih menekankan pada hapalan fakta-fakta seperti nama pahlawan, tempat, dan tahun peristiwa, daripada menggali makna dari kejadian-kejadian tersebut.

Acara ini dihadiri oleh narasumber ternama seperti Peter Carey, Edna C. Pattisina, dan Adit MKM, serta dihadiri oleh berbagai komunitas, termasuk saya bersama teman-teman dari Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71) dan anak-anak muda pencinta sejarah lainnya.

Peserta Diskusi di Kompas Institute, sumber: Dokumentasi Kopaja71/Merza Gamal 
Peserta Diskusi di Kompas Institute, sumber: Dokumentasi Kopaja71/Merza Gamal 

Kehadiran kami merupakan wujud nyata dukungan terhadap pentingnya membangun kesadaran sejarah, khususnya bagi generasi muda. Kami merasa antusias menyimak diskusi yang sangat menggugah ini, yang bertujuan menghidupkan kembali minat terhadap sejarah Indonesia.

Sejarah yang Relevan dan Menarik

Sejarah tidak hanya tentang mengingat peristiwa masa lalu, tetapi juga tentang memahami konteksnya agar kesalahan yang sama tidak terulang di masa kini dan mendatang.

Seperti yang dikisahkan oleh Peter Carey, seorang sejarawan Inggris, ia rela berlayar ke Indonesia selama enam minggu, mendarat di Telukbetung, dan menjalani operasi usus buntu sebelum melanjutkan penelitian sejarah Pangeran Diponegoro. Perjuangannya ini membuahkan karya monumental tentang salah satu pahlawan besar Indonesia.

Edna C. Pattisina, seorang penulis dan jurnalis senior, berbagi pengalaman mengenai proses kreatif di balik komik fiksi sejarah yang mengangkat perjuangan tokoh-tokoh seperti Jenderal Sudirman dan Laksamana Malahayati dari Aceh.

Salah satu komiknya bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang, menunjukkan bahwa cerita sejarah Indonesia memiliki daya tarik lintas budaya.

Sementara itu, Adit MKM, seorang komikus muda, terus mendorong generasi muda untuk mencintai sejarah melalui medium yang lebih dekat dengan mereka: komik dan visual storytelling. Dalam konteks rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, pendekatan ini menjadi inovasi penting untuk membawa sejarah lebih dekat ke hati anak muda.

Sejarah dan Kepentingan Politik

Diskusi juga menyinggung fakta bahwa penulisan sejarah sering kali tidak terlepas dari pengaruh politik di masa penulisannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun