Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Belajar dari Penutupan Yogya Department Store: Sejarah, Kenangan, dan Tantangan Ritel Belanja Murah

9 November 2024   20:08 Diperbarui: 11 November 2024   10:31 125068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Riset Pasar Lokal untuk Strategi Lokasi

Penutupan Yogya di Ciwalk juga mengingatkan akan pentingnya riset pasar untuk menilai lokasi dan karakteristik demografis konsumen. Sebagai kawasan yang dulu ramai, Ciwalk kini mungkin mengalami pergeseran minat pengunjung seiring dengan perubahan ekonomi dan pariwisata.

Hal tersebut menunjukkan bahwa peritel perlu lebih proaktif dalam memahami kondisi pasar lokal, agar tetap relevan dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat setempat.

Kesimpulan

Penutupan gerai ikonik seperti Yogya di Ciwalk Bandung adalah pengingat akan cepatnya perubahan yang sedang terjadi di dunia ritel. Bagi pelaku bisnis ritel, ini bukan hanya peringatan, tetapi juga peluang untuk berinovasi dan merangkul perubahan.

Di tengah persaingan yang semakin ketat dan ekspektasi konsumen yang terus berkembang, keberhasilan suatu bisnis ritel terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi, memanfaatkan teknologi, dan memberikan pengalaman belanja yang lebih personal.

Bagi saya, Yogya tidak hanya toko ritel, tetapi juga bagian dari kenangan berharga semasa kuliah di Bandung. Dengan tetap berpegang pada nilai-nilai inti perusahaan sekaligus beradaptasi dengan tren baru, semoga Yogya dan peritel lainnya bisa terus bertahan dan berinovasi dalam menghadapi tantangan masa depan.

Dengan langkah-langkah tepat, peritel dapat menciptakan ruang baru di hati konsumen, menjadikan toko fisik tetap relevan, sekaligus menawarkan pengalaman yang tidak dapat digantikan oleh dunia digital.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun