Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pelajaran Berharga dari Mogok Kerja di Boeing

9 November 2024   11:06 Diperbarui: 9 November 2024   12:35 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemogokan ini mengajarkan beberapa hal penting yang dapat menjadi pelajaran bagi perusahaan mana pun, baik yang sudah lama berdiri maupun yang baru berkembang:

1. Kesejahteraan Karyawan sebagai Prioritas

Dalam dunia bisnis modern, karyawan bukan hanya sekadar pekerja tetapi adalah aset utama yang menentukan keberhasilan jangka panjang. Boeing harus belajar bahwa menunda kenaikan gaji atau mengabaikan kesejahteraan karyawan bisa menjadi bumerang.

Setiap perusahaan harus memastikan bahwa kebijakan terkait karyawan tidak hanya memperhitungkan biaya, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya pada semangat dan kepuasan kerja.

2. Pentingnya Mendengarkan Aspirasi Pekerja

Komunikasi dua arah yang terbuka dan efektif adalah kunci untuk memahami ketidakpuasan dan aspirasi karyawan. Dalam kasus Boeing, banyak pekerja merasa bahwa manajemen gagal mendengarkan keluhan mereka, yang akhirnya memperuncing ketegangan.

Perusahaan perlu aktif mengajak dialog dengan serikat pekerja dan memastikan bahwa aspirasi mereka dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Manajemen Harus Mempunyai Strategi Hubungan Industrial yang Fleksibel

Perubahan kepemimpinan seharusnya menjadi momen untuk mengevaluasi strategi lama dan menyesuaikan pendekatan yang lebih relevan. Sebagai CEO baru, Ortberg terjebak dalam strategi negosiasi lama yang kurang fleksibel.

Perusahaan perlu menciptakan strategi hubungan industrial yang dinamis, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan konteks bisnis yang berubah.

4. Komunikasi Transparan dalam Pengambilan Keputusan

Banyak ketegangan dalam pemogokan ini dipicu oleh kurangnya transparansi. Para pekerja merasa bahwa kebijakan perusahaan lebih mementingkan keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan kesejahteraan mereka.

Komunikasi yang transparan, di mana alasan di balik kebijakan perusahaan dijelaskan dengan jelas, dapat membantu karyawan memahami konteks dan alasan di balik keputusan manajemen.

5. Mengantisipasi Risiko dan Dampak Pemogokan pada Rantai Pasokan

Dalam era globalisasi, gangguan pada satu bagian rantai pasokan dapat berdampak besar pada seluruh produksi. Perusahaan yang bergantung pada rantai pasokan kompleks harus memiliki strategi mitigasi risiko untuk mengantisipasi gangguan seperti pemogokan.

Hal tersebut termasuk rencana darurat yang memastikan keberlanjutan produksi dan mengurangi dampak keuangan dari gangguan operasional.

Menuju Perbaikan: Rencana Masa Depan untuk Boeing

Setelah pemogokan berakhir, Ortberg mengumumkan perlunya "pengaturan ulang" dalam hubungan antara manajemen dan pekerja Boeing. Perusahaan kini memiliki tugas besar untuk memperbaiki hubungan yang sudah terpecah dan membangun kembali kepercayaan karyawan.

Dengan strategi yang lebih inklusif, transparan, dan fokus pada kesejahteraan karyawan, Boeing dapat bangkit dari krisis ini dan menjadi contoh bagi dunia bisnis tentang pentingnya hubungan industrial yang sehat.

Kesimpulan

Kisah pemogokan Boeing menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan mana pun yang ingin menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Konflik ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang efektif, kesejahteraan karyawan, dan strategi yang fleksibel dalam menangani hubungan industrial.

Sumber gambar: Reuters & Prospektus Boeing 
Sumber gambar: Reuters & Prospektus Boeing 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun