Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajar dari Efektivitas Gaya Kepemimpinan Bercerita Steve Jobs

31 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 31 Oktober 2024   20:17 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

Otentisitas dan Kejujuran dalam Kepemimpinan Bercerita

Storytelling yang efektif bukan hanya tentang teknik menyampaikan pesan, tetapi juga mencakup kejujuran dan keberanian pemimpin dalam menunjukkan sisi otentiknya.

Jobs tidak ragu menunjukkan antusiasme, harapan, bahkan kerentanannya saat berbicara mengenai visi besar Apple kepada dunia. Pemimpin di era modern juga diharapkan memiliki otentisitas dan keterbukaan serupa agar dapat memenangkan hati tim mereka.

Selain itu, elemen-elemen komunikasi seperti citra, metafora, dan anekdot bisa menjadi bagian penting dalam storytelling, membantu audiens memahami pesan dengan cara yang lebih visual dan mudah diingat.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pemimpin bisa menambahkan anekdot atau cerita tentang awal mula perjuangan organisasi untuk menginspirasi dan memberikan motivasi kepada timnya.

Kesimpulan: Merangkul Gaya Kepemimpinan Bercerita untuk Inspirasi yang Berkelanjutan

Pendekatan storytelling ala Steve Jobs telah menunjukkan betapa kuatnya pengaruh cerita dalam membentuk budaya dan keterlibatan tim. Di Indonesia, pemimpin yang mengadopsi storytelling untuk menyampaikan visi dan nilai organisasi akan mendapatkan manfaat besar, baik dalam membangun keterlibatan karyawan maupun dalam mencapai tujuan perusahaan.

Bagi pemimpin yang ingin membangkitkan inspirasi di era modern, menghidupkan cerita yang relevan dan otentik adalah langkah penting. Storytelling memberikan kesempatan untuk menyentuh hati karyawan, membangun kepercayaan, dan menciptakan motivasi yang bertahan lama.

Jika dikelola dengan baik, gaya kepemimpinan bercerita ini akan menjadi investasi berharga untuk menciptakan return on inspiration yang tinggi di tengah era ketidakpastian ini.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun