BRICS menawarkan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara berkembang dan menggalang dukungan atas isu-isu penting, sementara OECD memberikan jaminan standar yang lebih tinggi yang bisa meningkatkan kredibilitas dan daya tarik investasi.
Pemerintahan Indonesia, dengan politik luar negeri bebas aktifnya, dapat mengambil manfaat dari keduanya jika langkah diplomasi dijalankan dengan tepat. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia ingin "menjadi sahabat semua negara" dan tetap netral di tengah arus persaingan global.
Jika berhasil, langkah ini bisa menjadikan Indonesia bukan hanya pemain penting di Asia Tenggara, tetapi juga sebagai suara berpengaruh bagi negara-negara berkembang di panggung internasional.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H