Di Amerika Serikat dan Bank Sentral Eropa, total simpanan tercatat mengalami penurunan masing-masing sebesar 6 persen dan 10 persen sejak tahun 2021.
Selain itu, penyaluran pinjaman menghadapi tantangan dari penurunan permintaan baik dari konsumen maupun perusahaan. Sebagai contoh, originasi real estat komersial (CRE) di AS turun 55 persen dari puncaknya selama pandemi dan 25 persen di bawah rata-rata sepuluh tahun. Indeks harga CRE juga mengalami penurunan, mencatat penurunan 9 persen pada kuartal keempat tahun 2023 di AS dan kawasan euro.
Walaupun kerugian yang belum terealisasi diperkirakan akan berkurang, akuisisi dan penggabungan besar-besaran belum menjadi jalur pasti menuju kesuksesan. Proyeksi dampak akhir dari Basel III pada ROE juga menunjukkan angka yang signifikan, dan ketidakpastian geopolitik di seluruh dunia memberikan konteks tambahan terhadap tantangan yang dihadapi.
Perspektif Indonesia
Dalam konteks Indonesia, tantangan ini memiliki relevansi yang signifikan. Sektor perbankan di Indonesia harus bersiap menghadapi kondisi yang dinamis, baik dari sisi regulasi maupun persaingan.
Di tengah pengetatan kuantitatif global, bank-bank Indonesia perlu beradaptasi dengan kebijakan moneter yang dapat memengaruhi likuiditas dan suku bunga.
Namun, Indonesia juga memiliki keunggulan. Ekonomi yang terus tumbuh dan meningkatnya digitalisasi dalam sektor keuangan memberikan peluang bagi bank untuk berinovasi dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan lebih baik.
Perbankan digital, fintech, dan layanan perbankan yang lebih inklusif diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan di masa depan.
Melihat ke depan, harapan masih ada. Inovasi dan teknologi dapat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan yang ada. Sektor perbankan yang responsif dan adaptif terhadap perubahan, baik dari sisi teknologi maupun permintaan pasar, akan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan berkembang.
Kolaborasi antara bank tradisional dan perusahaan fintech dapat menciptakan solusi yang lebih baik untuk nasabah dan meningkatkan efisiensi operasional.
Sebagai penutup, meskipun sektor perbankan global di tahun 2024 menghadapi tantangan yang signifikan, ada peluang besar untuk pertumbuhan dan inovasi.