Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Mendorong Pendidikan Kebijakan di Era AI dalam Menyambut Hari Santri Nasional dan Ulang Tahun ke-16 Kompasiana

22 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:42 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu, Kompasiana yang pada tahun ini merayakan ulang tahun ke-16, telah berkembang menjadi salah satu platform blog terbesar di Indonesia, dengan ribuan penulis berbagi ide dan perspektif.

Di era AI, di mana informasi dapat dihasilkan oleh mesin dan tersebar dengan sangat cepat, peran Kompasianer sebagai penggerak literasi digital menjadi semakin krusial.

Kompasianer, dengan kemampuan menulis dan mengelola informasi secara manusiawi, berperan dalam menjaga integritas informasi yang beredar di dunia maya. Mereka tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga menguraikan makna dan memberikan konteks yang lebih mendalam, membantu masyarakat memahami isu-isu yang kompleks.

Dalam era di mana AI mampu menghasilkan konten dengan cepat, manusia tetap diperlukan untuk memastikan bahwa informasi tersebut memiliki nilai moral dan tidak disalahgunakan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dengan semakin banyaknya berita palsu dan informasi yang menyesatkan, literasi digital yang baik adalah benteng utama bagi masyarakat agar tetap terinformasi dengan benar. Di sini, peran Kompasianer tidak bisa diremehkan, terutama dalam menghadirkan wacana yang konstruktif dan berdampak positif bagi komunitas luas.

Pendidikan Kebijaksanaan: Jembatan Antara Teknologi dan Kemanusiaan

Pendidikan kebijaksanaan di era AI melibatkan lebih dari sekadar pengetahuan teknis. Ini tentang mengajarkan bagaimana menggunakan teknologi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

 AI memang memiliki kapasitas untuk memproses data dengan sangat cepat, tetapi tanpa kebijaksanaan, teknologi ini bisa digunakan secara tidak etis dan bahkan merugikan masyarakat.

Pendidikan kebijaksanaan menekankan pada nilai-nilai kemanusiaan seperti moralitas, etika, pemahaman yang mendalam tentang dampak tindakan, serta kemampuan untuk melihat melampaui angka dan data.

Manusia yang memiliki kebijaksanaan dapat meredakan konflik, mempromosikan dialog yang sehat, dan bekerja sama untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan di sisi teknologi tetapi juga berakar pada kesejahteraan sosial.

Baik santri maupun Kompasianer memiliki peluang besar untuk memainkan peran penting di sini. Santri bisa memanfaatkan nilai-nilai agama yang kuat untuk memberikan kerangka etis dalam penggunaan teknologi, sedangkan Kompasianer bisa terus menyebarkan gagasan yang berpusat pada nilai kemanusiaan, membantu masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi yang dihasilkan oleh AI.

Harapan kepada Admin dan Redaksi Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun