Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Mengubah Peran Pengembang Menjadi Pusat Transformasi Digital, Kunci Keberhasilan Bisnis Masa Depan

11 Oktober 2024   20:13 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:59 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah lanskap bisnis di seluruh dunia. Perusahaan tidak lagi hanya menggunakan teknologi sebagai alat bantu operasional, tetapi sebagai kekuatan dinamis yang mengubah cara kerja, belanja, dan interaksi sosial.

Dalam konteks ini, peran Chief Information Officer (CIO) dan pengembang (developer) menjadi semakin krusial. Misi mereka telah berkembang dari sekadar menjaga sistem teknologi berfungsi menjadi penggerak utama inovasi dan transformasi digital.

Transformasi Peran CIO: Dari Pemimpin Teknologi Menjadi Penggerak Bisnis

Seiring perusahaan bergerak menuju era digital, CIO dihadapkan pada tantangan besar untuk menjembatani kebutuhan bisnis dan kapabilitas teknologi. Keberhasilan transformasi teknologi bergantung pada kemampuan CIO untuk memimpin dengan fokus pada inovasi, strategi, dan pemanfaatan maksimal dari tim teknologi.

Bart Schlatmann, CEO Allianz Direct, menekankan bahwa "implementasi teknologi yang sukses bergantung pada kombinasi persyaratan bisnis yang jelas dan pengembang yang unggul."

Namun, survei McKinsey menunjukkan bahwa sekitar 80% pemimpin teknologi mengatakan bahwa menemukan talenta yang tepat adalah tantangan terbesar dalam transformasi mereka. Ini menyoroti kebutuhan mendesak bagi perusahaan untuk tidak hanya fokus merekrut pengembang terbaik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pengembang dalam berkarya.

Pengalaman Pengembang Sebagai Landasan Strategi Talenta

Pengalaman pengembang harus menjadi prioritas dalam strategi talenta perusahaan. Salah satu kunci keberhasilan adalah menciptakan "keamanan psikologis" di tempat kerja---sebuah lingkungan di mana pengembang merasa aman untuk menyampaikan ide, masalah, atau kekhawatiran mereka tanpa rasa takut akan konsekuensi negatif.

Menurut studi Organizational Health Index (OHI) dari McKinsey, fungsi TI secara umum mencatat skor yang lebih rendah dibandingkan fungsi lain dalam hal kesehatan organisasi, termasuk kepemimpinan yang efektif dan kejelasan arah.

CIO perlu menjadi teladan dalam membangun budaya ini dengan mendukung perilaku yang mempromosikan keamanan psikologis. Misalnya, menunjukkan perhatian terhadap anggota tim sebagai individu dan secara aktif meminta masukan dari berbagai tingkatan organisasi dapat meningkatkan rasa saling percaya dan kreativitas.

Selain itu, menyediakan alat perencanaan dan pengembangan yang canggih dapat membuat kehidupan kerja pengembang lebih efisien dan produktif, menciptakan lingkungan yang memungkinkan inovasi terjadi.

Menggunakan Pengembang Terbaik untuk Proyek Paling Penting

Untuk meningkatkan dampak pengembang terhadap bisnis, perusahaan harus memastikan bahwa talenta terbaik mereka dialokasikan ke proyek-proyek prioritas tinggi. Sama seperti militer tidak menugaskan pilot pesawat tempur top untuk melakukan tugas mekanis, pengembang teratas juga harus bekerja pada inisiatif yang paling strategis.

Perusahaan terkemuka berinvestasi dalam platform low-code dan no-code, yang memungkinkan pengembang fokus pada proyek yang lebih kompleks, sementara tugas-tugas sederhana bisa dilakukan oleh staf non-teknis.

CIO perlu menerapkan proses yang disiplin untuk memantau apa yang dikerjakan oleh pengembang terbaik mereka dan memastikan mereka dipindahkan ke proyek-proyek paling berdampak.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil bisnis tetapi juga membantu mempertahankan talenta berkualitas dengan memberikan mereka tantangan yang menarik dan relevan.

Memberikan Otonomi Lebih Besar untuk Mendorong Inovasi

Pandemi COVID-19 membawa perubahan dramatis pada pola kerja, terutama dengan munculnya pekerjaan jarak jauh. Lokasi fisik yang dulu menjadi penghalang dalam perekrutan kini tidak lagi relevan.

Namun demikian, di banyak perusahaan, struktur manajerial yang berlebihan memperlambat laju inovasi. Rata-rata, hanya 25% staf TI adalah pengembang, sementara sisanya adalah manajer atau koordinator. Ini menciptakan lapisan birokrasi yang membatasi otonomi pengembang.

Untuk mengatasi hal ini, perusahaan harus membalikkan rasio tersebut, memberikan lebih banyak kebebasan kepada pengembang untuk bekerja secara mandiri.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

Dengan menetapkan tujuan jelas tetapi memberikan fleksibilitas dalam cara mencapainya, pengembang dapat bekerja lebih cepat dan efektif. Ini tidak hanya mendorong inovasi tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih memuaskan bagi pengembang.

Pertanyaan Kunci bagi CIO

CIO perlu terus mengukur dan meningkatkan kualitas lingkungan kerja pengembang untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis. Beberapa pertanyaan kunci yang perlu dipertimbangkan meliputi:

  1. Berapa skor kepuasan pengembang Anda? Mengukur kepuasan kerja pengembang penting untuk memahami apakah mereka merasa didukung dan termotivasi.
  2. Apakah pengembang percaya bahwa organisasi memiliki alat dan budaya yang memungkinkan mereka berinovasi? Penting untuk memastikan bahwa pengembang memiliki akses ke alat dan dukungan yang mereka butuhkan.
  3. Berapa persen dari inisiatif terpenting Anda yang dikelola oleh pengembang internal? Ini membantu mengevaluasi sejauh mana talenta internal terlibat dalam proyek strategis yang penting bagi bisnis.

Kesimpulan

Dalam menghadapi tantangan transformasi digital, CIO dan perusahaan secara keseluruhan harus menempatkan pengalaman dan pemberdayaan pengembang di pusat strategi mereka.

Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, memberikan otonomi lebih besar kepada pengembang, dan memastikan talenta terbaik terlibat dalam proyek-proyek penting, perusahaan dapat memperkuat kemampuan mereka untuk bersaing di pasar global yang semakin digital.

Bagi Indonesia dan dunia, pendekatan ini adalah jalan menuju masa depan bisnis yang lebih kuat dan inovatif.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun