Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kesenjangan Kekayaan Antar Generasi Baby Boomer dengan Milenial

9 Oktober 2024   08:17 Diperbarui: 9 Oktober 2024   09:34 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir, dinamika kekayaan antar generasi telah menjadi topik penting yang terus dibahas di seluruh dunia di tengah kondisi sulit dapat kerja saat ini.

Banyak laporan menunjukkan bahwa generasi baby boomer---yang lahir antara 1946 dan 1964---telah mengumpulkan kekayaan yang jauh lebih besar dibandingkan generasi-generasi berikutnya. Sementara itu, generasi milenial dan Generasi Z, yang lahir dalam era digital, menghadapi tantangan yang signifikan dalam upaya mereka untuk mengumpulkan kekayaan.

Laporan Kekayaan Global Allianz 2024 memberikan wawasan mendalam tentang perbedaan kekayaan antar generasi ini, dan penting untuk memahami bagaimana situasi ini juga tercermin di Indonesia.

Baby Boomer: Generasi Terkaya Sepanjang Sejarah

Menurut laporan Allianz, generasi baby boomer telah menikmati kondisi ekonomi yang luar biasa, termasuk pertumbuhan ekonomi yang kuat, harga rumah yang terjangkau, dan pasar ekuitas yang berkembang pesat. Situasi historis ini memungkinkan mereka membangun kekayaan yang signifikan.

Seorang baby boomer di Amerika Serikat yang lahir pada tahun 1960, dengan tingkat tabungan tahunan sebesar 10%, akan mengumpulkan kekayaan seumur hidup setara dengan 850% dari pendapatan yang dapat dibelanjakan. Angka ini menunjukkan betapa besar akumulasi kekayaan mereka.

Di Indonesia, generasi baby boomer juga mengalami kondisi serupa, terutama selama era Orde Baru yang ditandai dengan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Pembangunan infrastruktur dan peluang investasi di sektor properti memungkinkan mereka membeli aset seperti tanah dan rumah dengan harga yang terjangkau pada waktu itu, yang kini nilainya meningkat drastis. Tak heran jika generasi ini disebut sebagai generasi terkaya dalam sejarah modern.

Generasi Milenial: Tantangan yang Lebih Besar

Generasi milenial, yang lahir antara 1981 dan 1996, menghadapi kondisi yang jauh berbeda. Menurut laporan yang sama, generasi milenial mengalami krisis ekonomi global pada tahun 2008, pandemi COVID-19, dan inflasi yang "sangat menyakitkan". Hasilnya, keuntungan dari tabungan mereka jauh lebih rendah dibandingkan generasi baby boomer.

Di Amerika Serikat, milenial yang lahir pada tahun 1984 hanya mampu mengumpulkan kekayaan sekitar 430% dari pendapatan yang dapat dibelanjakan selama hidup mereka---jauh lebih sedikit dibandingkan baby boomer.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun