Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Perbedaan Fenomena Doom Spending di Indonesia dan Amerika

4 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 4 Oktober 2024   10:17 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penutup

Doom spending, meskipun tampak sebagai solusi sementara untuk menghadapi tekanan emosional akibat ketidakpastian ekonomi, pada akhirnya hanya akan memperburuk situasi finansial seseorang.

Bagi generasi muda, baik di Amerika maupun Indonesia, penting untuk memahami bahwa pengeluaran impulsif sebagai pelarian dari stres dapat berdampak buruk jangka panjang.

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, meningkatkan literasi keuangan dan membuat keputusan yang bijak adalah kunci untuk menghindari jebakan doom spending yang bisa membuat masa depan semakin suram.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun