Sebagai penulis, penting untuk selalu bertanya pada diri sendiri: "Mengapa saya menulis?" Jika jawabannya hanya untuk mengejar reward, cuan, atau prestise, maka kita perlu introspeksi.
Menulis seharusnya bukan hanya tentang penghargaan yang kita dapatkan, tetapi lebih kepada apa yang bisa kita sampaikan kepada pembaca. Penulisan yang dilakukan dengan tujuan berbagi pengetahuan dan pengalaman memiliki nilai yang jauh lebih besar.
Ketika tulisan kita lahir dari pemahaman mendalam dan pengalaman nyata, bukan hanya dari keinginan untuk mengejar target, maka tulisan tersebut akan memiliki kekuatan yang lebih besar.
Pembaca akan merasakan ketulusan dan kejujuran di balik setiap kata yang ditulis. Selain itu, tulisan yang berbasis pengetahuan dan pengalaman bisa menjadi warisan (legacy) yang bermanfaat bagi orang lain, bahkan setelah kita tiada.
Menulis dengan Hati: Sebuah Tanggung Jawab
Dalam setiap tulisan, ada tanggung jawab moral dan intelektual yang harus diemban oleh penulis. Bukan hanya sekadar menyusun kata-kata yang indah atau memenuhi syarat teknis, tetapi juga memastikan bahwa apa yang kita tulis benar-benar memiliki bobot dan berdampak positif bagi pembaca.
Kondisi tersebut mengharuskan kita untuk menulis dengan hati, menulis tentang hal-hal yang benar-benar kita pahami dan alami.
Tulisan yang baik adalah yang mampu memberikan kontribusi nyata kepada pembaca, baik itu dalam bentuk pengetahuan baru, inspirasi, atau panduan praktis yang bermanfaat. Oleh karena itu, menulis harus dilandasi oleh rasa tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik, bukan sekadar memenuhi kuota atau mengejar penghargaan.
Hindari Menulis Tanpa Pengalaman atau Pemahaman yang Cukup
Jika kita tidak menguasai topik tertentu, sebaiknya kita mengambil langkah untuk mempelajari lebih lanjut sebelum mulai menulis. Atau, jika kita merasa tidak memiliki pengalaman langsung di bidang tersebut, kita bisa mencari sumber-sumber yang kredibel dan melakukan riset mendalam agar tulisan kita lebih berbobot.
Jangan biarkan tulisan kita hanya menjadi rangkaian kalimat yang kosong makna. Menulis adalah seni berbagi, dan setiap kali kita menulis, kita sebenarnya sedang memberikan sesuatu kepada dunia.
Oleh karena itu, mari kita menulis dengan hati, menulis untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat, dan meninggalkan jejak yang berarti bagi para pembaca.
Penutup: Warisan dari Tulisan Kita
Pada akhirnya, menulis bukanlah tentang seberapa sering tulisan kita muncul sebagai Headline atau seberapa banyak cuan yang bisa kita peroleh dari tulisan tersebut. Menulis adalah tentang meninggalkan warisan yang abadi, sebuah legacy yang bisa terus dibaca, direnungkan, dan dijadikan panduan oleh generasi mendatang.